KKP Gandeng ITB Kembangkan Kelautan - Anggaran Untuk Nelayan Miskin Dinaikkan 50%

NERACA 

Bandung---Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperjuangkan peningkatan anggaran bagi nelayan miskin hingga 50% pada 2012. Karena sebelumnya baru mencapai 30%.  “Dulu waktu pertama saya jadi menteri hanya 15%. Saya naikkan jadi 30%. Kita mau naikkan lagi mencapai 50%,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, di Bandung,

 

Lebih jauh mantan Gubernur Gorontalo ini menambahkan anggaran KKP akan naik sekitar Rp6 triliun pada 2012. Sehingga kenaikkan anggaran itu akan mengarahkan Rp3 triliun untuk nelayan-nelayan miskin. “Yang terbesar tahun depan. Itu untuk seluruh Indonesia. Sekarang saya dapat tambahan Rp1,2 triliun untuk nelayan miskin,”

 

Fadel menyebutkan beberapa contoh bantuan dari KKP kepada nelayan miskin. “Bentuknya ada tiga, yaitu bantuan langsung, bantuan perkelompok, dan bantuan prasarana mereka. Salah satunya untuk subsidi BBM.  Yang lainnya peralatan, bibit rumput laut, dan lainnya,” ujarnya.

 

Bentuk bantuan, lanjutnya, lewat program pengembangan usaha minat pedesaan. Program ini nelayan dibuat perkelompok. Tiap kelompok mendapat bantuan Rp100 juta. Kelompok tersebut mendapat pendapatan dari pengembangan rumput laut dan ikan budidaya.

 Misalnya, sambung Fadel, ikan terapu ditelorkan di darat. Lalu dibawa ke laut yang sudah dipasang keramba-keramba. “Program seperti ini yang kita harapkan bisa dikembangkan ke depan. Kalau untuk mengandalkan tangkap terlalu mahal, alamnya, pelabuhannya, kapalnya,” tutupnya.    

 Yang jelas, kata Fadel, potensi kelautan Indonesia baru digarap sekita 8%. Sehingga potensi laut Indonesia masih sangat besar, yakni sebanyak 92% yang belum tergarap. "Kita ingin kegiatan maritim di laut Indonesia ditingkatkan. Ekonomi kelautan sangat rendah di kita,” tandasnya.

 Diakui Fadel, pengembangan potensi ekonomi kelautan Indonesia masih kalah dibanding Jepan dan India. “Kita kalah jauh dibandingkan dengan Jepang, bahkan masih kalah dengan India,” jelasnya.

 Menurut Fadel, saat ini, laut Indonesia masih sangat potensial. Di laut menyimpan energi, tambang emas, safir. “Sekarang di dunia orang tidak lagi bicara mengenai darat, semua teknologi masuk ke laut. Kita belum sama sekali mengatur masalah itu,” tuturnya.

 Seperti diketahui KKP menggandeng ITB dan menandatangani kesepakatan kerjasama. Fadel dan Rektor ITB Akhmaloka sepakat bekerjasama tentang pengembangan dan penerapan ilmu dan teknologi kelautan dan perikanan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya  manusia dan mengembengkan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kelautan dan perikanan. “Maka kita harapkan ITB memperkuat studi-studi maritim atau kelautan. Kerja sama ini mengarah kepada life scientist dan geologi laut untuk pemanfaatan energi di laut. Harapannya masa depan laut Indonesia bisa terangkat ke permukaan,” terang Fadel.

 Selain itu, KKP dan ITB juga menyepakati untuk pengembangan budi daya ikan. Menurut Fadel, saat ini hasil tangkapan tidak bisa diandalkan. ITB memiliki sains untuk perikanan. “Mereka punya khusus untuk itu. Kita harapkan mereka bisa ambil peran besar di sana. Untuk lifestyle teknologi ini kita harapkan mereka bisa lebih membesarkan ikan-ikan itu. Budidaya ini merupkan masa depan dari bangsa kita,” paparnya. **cahyo

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…