Synergy Team Indonesia Tawarkan Solar Hybrid - Mampu Menerangi Wilayah Terpencil

NERACA

Jakarta - Luas wilayah Malaysia tentu tidak sebanding dengan luas wilayah Indonesia yang notabene negara kepulauan. Begitu pula dengan jumlah penduduk. Namun, Pemerintah Kerajaan Malaysia sangat peduli terhadap kesejahteraan masyarakat, salah satunya pemerataan energi listrik. “Tak ada sejengkal pun tanah di Malaysia yang tidak diterangi listrik karena mereka memakai teknologi Solar Hybrid,” jelas Mochammad Arie Arifin, Chief Executive Officer Synergy Team Indonesia, di Jakarta, kemarin.

Teknologi Solar Hybrid merupakan teknologi renewable energy. Dengan menggunakan teknologi inilah TNB Energy Services Sdn. Bhd (TNBES), anak perusahaan dari Tenaga Nasional Malaysia Bhd (TNB), mampu menerangi 50 pelosok desa terpencil di seluruh Malaysia. Teknologi ini pula yang ditawarkan kepada Indonesia untuk dapat menjangkau penerangan di pulau-pulau terpencil di Kepulauan Sulawesi, Nusa Tenggara dan Sumatera.

Lebih lanjut Arie menuturkan, Synergy Team Indonesia hingga saat ini aktif melakukan pendekatan ke beberapa pihak di Indonesia.

“Kami hanya ingin berkontribusi untuk memajukan Indonesia atau lebih tepatnya menerangi wilayah Indonesia yang belum juga mendapatkan fasilitas listrik dari Negara. Pertimbangan kami dengan adanya listrik berteknologi Solar Hybrid ini diharapkan ekonomi di wilayah tersebut akan cepat berkembang dan malah akan banyak potensi wisata lain yang sebelumnya belum dipublikasikan,” terangnya.

Dia pun menjamin bahwa teknologi Solar Hybrid yang dikembangkan TNBES merupakan solusi cerdas tanpa harus membangun infrastruktur yang jauh lebih mahal di daerah terpencil di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara menurut Moch Rom Tamjis, salah seorang tenaga ahli TNBES, saat ini pihaknya telah melakukan upaya-upaya pendekatan dengan pihak Indonesia untuk dapat berkontribusi dalam proyek program pembangunan photo voltaic (PV) 1.000 di kepulauan Indonesia. Oleh karena itu, TNBES mengaku telah menyiapkan RM250juta atau Rp894 miliar untuk keperluan proyek tersebut.

“Banyaknya gugusan pulau-pulau terpencil di Indonesia dengan wilayahnya yang luas membuat teknologi Solar Hybrid yang dikembangkan secara sempurna oleh TNBES dapat menerangi wilayah tersebut dengan cepat, murah dan efisien. Kami mempunyai 35 tenaga ahli setingkat doktor (S3) yang memiliki kapakaran di teknologi ini. Kami yakin akan bermanfaat untuk Indonesia,” tukas Rom Tamjis. [ardi]

BERITA TERKAIT

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV NERACA Samarinda - Pj…

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV NERACA Samarinda - Pj…

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…