Buyback 270 Juta Lembar Saham - Panin Insuransce Siapkan Dana Rp 200 Miliar

NERACA

Jakarta – PT Panin Insurance Tbk (PNIN) menyiapkan Rp200 miliar untuk membeli kembali (buyback) sahamnya sebanyak 270 juta lembar saham. Perseroan melakukan buyback untuk membantu stabilitas harga sahamnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (18/9).

Wakil Presiden Direktur PT Panin Insurance Tbk Syamsul Hidayat mengatakan, langkah buyback tersebut untuk menyelamatkan harga saham. Sebelumnya, perseroan telah memantau perkembangan indeks yang fluktuatif dan mempertimbangkan langkah buyback saham jika harga saham turun sedemikian rupa.“Kami telah menganggarkan dana untuk melakukan buyback saham sebanyak Rp200 miliar. Langkah ini dilakukan setelah melihat kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan dengan merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.02/POJK.04/2013 pada 23 Agustus 2013 dan Surat Edaran OJK No. SE.01/SEOJK.04/2013,”ujar dia.

Rencananya, perseroan akan melakukan buyback pada 19 September hingga 18 Desember 2013. Disebutkan bahwa jumlah saham yang akan dibeli kembali maksimal 270 juta saham dengan nilai nominal Rp67,5 miliar. Perseroan juga menyatakan bahwa harga saham maksimal yang akan dibeli sebesar Rp750 per lembar saham dan transaksi buyback akan dilakukan melalui BEI.

Menurut Syamsul, aksi korporasi buyback saham ini diperkirakan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perseroan. Karena jumlah dana yang disiapkan perseroan sekitar Rp200 miliar hanya 1,38% dari total aset perseroan.

Namun diakui dia, langkah buyback ini berpotensi menurunkan ekuitas perseroan sebanyak Rp200 miliar dan menyebabkan turunnya rasio tingkat solvabilitas dengan asumsi per 30 Juni 2013 menjadi 802,88%.“Tetapi kami tetap optimis buyback ini tidak akan mempengaruhi pembiayaan kegiatan usaha perseroan karena memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk menjalankan kegiatan operasional perseroan”, jelas dia.

Sebelumnya, PT Intiland Development Tbk (DILD) telah menyiapkan dana sekitar Rp120 miliar untuk buyback dengan total pembelian kembali saham sebesar 20%. Selain itu, emiten yang baru saja menjadi bagian BEI, PT Electronic City Tbk (ECII) juga berencana buyback sebanyak-banyaknya 20% dengan dana yang disiapkan sebesar Rp150 miliar.

Beberapa analis menilai langkkah buyback dapat berdampak bagus bagi saham emiten tersebut jika dilakukan secara bertahap. Selain itu, buyback dinilai efektif jika emiten membeli sahamnya kembali sebanyak-banyaknya 20% dari jumlah yang beredar. Selanjutnya, langkah buyback akan berdampak positif terhadap pergerakan indeks jika dilakukan oleh emiten yang memiliki kapitalisasi besar.

Beberapa emiten plat merah juga berencana melakukan langkah ini, seperti PT Bukit Asam Tbk(PTBA) yang menyiapkan dana Rp600 miliar untuk buyback saham. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) yang menyiapkan dana sekitar Rp100 miliar. Kemudian beberapa emiten BUMN seperti PTPP, WIKA, SMGR, TLKM, JSMR, dan BTN akan mengambil langkah ini. (nurul)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…