NERACA
Jakarta – Pemerintah mengaku akan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri melalui pengembangan teknologi informasi (TI). Pasalnya, salah satu cara untuk menuju ekonomi mandiri diperlukan suatu perangkat yang mampu menunjang kemudahan akses informasi. “Sekarang hampir semua lini usaha sudah memiliki kebutuhan akses internet. Bahkan UKM (Usaha Kecil Menengah) banyak yang pendapatannya dibantu oleh internet,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, di Jakarta, kemarin.
Yang dimaksud pengembangan TI oleh Kemenkominfo yaitu merujuk pada pembangunan infrastruktur broadbrand (koneksi internet) dengan kecepatan tinggi. Rencananya broadband yang akan dibangun itu memiliki kecepatan antara 5 hingga 2.000 kali lipat dari kecepatan jaringan intenet yang sekarang banyak digunakan. Lalu pemerintah sendiri memproyeksikan akan membangun 100 ribu titik yang tersebar di seluruh Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp6 miliar pada 2014.
“Nanti setelah pembangunan koneksi broadband ini terlaksana pasti ada dampak yang dapat dilihat terhadap pertumbuhan ekonomi kita. Karena masyarakat akan semakin cepat mengakses informasi. Sehingga kebutuhan untuk mengolah inovasi-inovasi baru pada usahanya dapat terus berlangsung,” tutur Tifatul.
Sementara itu Tifatul mengaku untuk merealisasikan kebijakan ini pemerintah sangat membutuhkan peran nyata dari pihak swasta. Karena pembangunan jaringan broadband itu sendiri dinilai lebih efektif jika swasta yang melakukan pengelolaannya. Sedangkan pemerintah pada nantinya hanya berperan sebagai regulator.
“Kalau melihat jumlah pengguna internet di Indonesia kami yakin operator swasta akan tertarik untuk menanam investasi. Bayangkan jumlah user (pengguna internet) jika dilihat berdasarkan keberadaan IP address sudah mencapai 63 juta. Lalu kita juga berasumsi setiap satu IP address digunakan oleh tiga pengguna. Jadi total pengguna internet kita kira-kira sudah mencapai 189 juta jiwa,” ungkap Tifatul.
Secara rinci, Tifatul menjelaskan sejauh ini 20% penduduk di Pulau Sumatera sudah menggunakan internet, 34% di Pulau Kalimantan, dan 25% di Pulau Sulawesi. “Tapi yang paling tinggi masih tetap di Pulau Jawa. Kira-kira 70% penduduk di pulau ini sudah akrab dengan internet. Dan umumnya mereka mengakses menggunakan perangkat smartphone,” tambahnya.[lulus]
NERACA Jakarta – Persaingan di industri telekomunikasi dan layanan internet di Indonesia semakin ketat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelanggan…
NERACA Jakarta - PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) meluncurkan produk terbaru pembalut wanita CHARM Daun Sirih Bio Materials Organic…
NERACA Jakarta – Menerapkan gaya hidup hemat menjadi salah satu pilihan masyarakat dengan memprioritaskan kebutuhan, menghindari pemborosan serta menghemat pengeluaran.…
NERACA Jakarta – Persaingan di industri telekomunikasi dan layanan internet di Indonesia semakin ketat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelanggan…
NERACA Jakarta - PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) meluncurkan produk terbaru pembalut wanita CHARM Daun Sirih Bio Materials Organic…
NERACA Jakarta – Menerapkan gaya hidup hemat menjadi salah satu pilihan masyarakat dengan memprioritaskan kebutuhan, menghindari pemborosan serta menghemat pengeluaran.…