Nilai Tukar Rupiah Cenderung Stabil - BI Rate Naik

NERACA

Jakarta - Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, menilai bahwa pergerakan nilai tukar rupiah saat ini cenderung stabil ketimbang beberapa pekan lalu. Menurut dia, faktor yang memengaruhinya, antara lain, kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi tujuh persen dan meredanya kekhawatiran pengurangan stimulus (tappering off) oleh Bank Sentral AS atau The Fed.

Dia pun memprediksi rupiah pada akhir 2013 berada di titik keseimbangan baru yaitu Rp11.500 per dolar AS. Kemudian, agar fundamental rupiah tetap terjaga, maka diperlukan cadangan devisa (cadev) yang kuat. Saat ini, lanjut Fauzi, sedikitnya terdapat US$125 miliar dana eksportir yang disimpan di Singapura.

\"Dana ini jauh melebihi jumlah cadangan devisa yang hanya US$93 miliar. Kuatnya cadangan devisa itu tergantung berapa banyak yang mau jual dolar. Sekarang, pemilik banyak parkir dolar AS di luar negeri. Kalau hanya BI satu-satunya pemasok dolar, tentu tidak akan cukup,\" ungkap Fauzi di Jakarta, Selasa (10/9).

Dia juga menjelaskan, kenaikan cadangan devisa menjadi US$93 miliar, tidak akan berpengaruh banyak, sebab dari jumlah tersebut, sekitar US$10 miliar merupakan dana milik perbankan yang sengaja ditaruh di Bank Indonesia (BI) melalui term deposit valas. [ardi]

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…