Sapi Kerbau Jawa Berkurang 23% dalam 2 Tahun

NERACA

Bogor – Jumlah sapi dan kerbau di Pulau Jawa berkurang sebanyak 23% dalam kurun waktu hanya dua tahun. Data Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2011 menunjukkan bahwa jumlah sapi dan kerbau di Pulau Jawa pada tahun 2011 adalah 8,5 juta ekor. Sementara data hasil Sensus Pertanian 2013 yang juga dilakukan oleh BPS menunjukkan jumlah sapi dan kerbau pada tahun 2013 sebesar 6,5 juta ekor. “Turunnya impor sapi akan mengurangi supply sapi di dalam negeri sehingga pemotongan sapi lokal akan meningkat,” kata Kepala BPS Suryamin di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/9) pekan lalu.

Pulau-pulau lainnya di luar Jawa tidak mengalami penurunan populasi sebanyak yang terjadi di Jawa. Sumatera hanya mengalami penurunan populasi sebanyak 0,35 juta ekor, yaitu dari 3,24 juta ekor di tahun 2011 menjadi 2,90 juta ekor di tahun 2013. Bali dan Nusa Tenggara mengalami penurunan populasi sebanyak 0,22 juta ekor, yaitu dari 2,36 juta ekor pada 2011 menjadi 2,14 juta ekor di 2013. Sementara penurunan populasi paling kecil terjadi di Kalimantan yang pada 2011 populasinya 479 ribu ekor lalu berkurang sedikit pada 2013 menjadi 439 ribu ekor.

Sulawesi bahkan mengalami peningkatan populasi sapi dan kerbau, dari 1,902 juta ekor pada 2011 menjadi 1,922 juta ekor pada 2013. Maluku dan Papua juga mengalami peningkatan jumlah populasi, yaitu dari 278 ribu ekor di tahun 2011 menjadi 285 ribu ekor di 2013. “Ada indikasi konsumsi daging per kapita meningkat sejalan dengan peningkatan daya beli masyarakat. Saat ini, data konsumsi belum dilakukan penelitian secara mendalam. Data Susenas belum bisa mewakili untuk menghitung konsumsi daging di rumah tangga,” jelas Suryamin. [iqbal]

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…