Goodyear Akan Siasati Krisis Dengan Inovasi

NERACA

 

Jakarta – Embrio krisis ekonomi yang mulai menjalar di Indonesia tidak pelak berimbas pada sektor industri nasional. Tidak luput juga, pada industri ban seperti  PT Goodyear Indonesia Tbk, sebagai salah satu perusahaan besar ban Indonesia. Namun di tengah ancaman krisis ekonomi saat ini, perusahaan tetap fokus terus mendukung industri nasional dengan terus berinovasi mengembangkan produk ban yang murah dengan kualitas bagus.

“Sudah suatu hal yang biasa pasar industri naik turun, namun di tengah krisis ekonomi sekarang, penurunannya sangat tajam. Namun begitu, kita harus terus maju demi perputaran roda perusahaan. Caranya, dengan berinovasi, dengan dukungan teknologi menciptakan produk berkualitas dengan cost yang lebih efisien,” kata Didi Hamdi Azhari, Sales/OE Director Goodyear Indonesia, sesaat setelah lounching New Generation Bias, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (28/8).

Apalagi, lanjut Didi, pasar ban nasional sangat kompetitif, kalau kita menyerah pada kondisi ekonomi dengan tidak memproduksi melihat cost yang sangat besar, bisa-bisa kita ditinggal oleh customer kita. Mengingat roda transportasi , dan armada industri terus berjalan. ”Pasar kami sangat luas, jika kita tidak produksi, tidak bisa menanggulangi permintaan pasar. Karena memang situasi seperti apa pun alat transportasi terus berjalan, begitu pula mobilitas indutri masih cukup tinggi,” imbuhnya.

Hanya saja, sambungnya, dengan kondisi Indonesia yang memprihatinkan seperti ini, perusahaan lebih kreatif dan inovatif, memproduksi barang dengan cost yang lebih murah, tapi tidak menurunkan standar kualitas produk. “Intinya kami tetap memproduksi untuk memnuhi kebutuhan pasar, hanya saja kami tetap menjujung tinggi efisiensi,” ujarnya.

Karena memang, apa pun impac dari penurunan valas, menurut Didi, semua negara mengalaminya, dari kondisi ini, perusahaan tetap saja memperhitungkan untuk bisa mengembalikan keuntungan dari bisnis yang berjalan. “Dengan pelemahan rupiah sekarang, Good Year akan tetap fokus pada efisiensi. Untuk bisa bertahan dalam bisnis,” jelasnya.

Produk Baru

PT. Good Year Indonesia, Tbk menjadi tuan rumah dalam peluncuran ban generasi baru, atau yang bisa disebut dengan ban “Bias” tujuannya untuk memberikan  efisiensi bagi operator armada . Ban bias, ini bisa disebutkan menjadi ban generasi baru, ban yang dilapisi dengan DuPont Kevler dan Durawell Sideall, untuk penggunaan ban on the road serta on/off road, yang merupakan pertama kali dalam industry ban komersil. Dengan menggunakan bahan itu, maka meningkatkan jarak tempuh ban, daya tahan, dan kemampuan vulkanisir yang lebih kuat, sehingga umur ban lebih tahan lama.

“Tekhnologi ini, adalah solusi untuk pemilik para armada dari berbagai sector bisnis di kawasan ASEAN, tujuannya memberikan efisiensi pada sector bisnis dan komersial,” kata Allan Loi, Managing Director Goodyear Indonesia dan Asean PBU Commercial Director.

Dengan tekhnologi ini memungkinkan operator armada dan pemilik bisnis lebih efisien dalam penggunaan biaya ban yang lebih rendah per-kilometernya. “Kami sangat bangga dengan tekhnologi ban generasi bias ini untuk sektor transportasi di Asean. Karena generasi baru ban bias ini akan memberikan keuntungan lebih bagi sector bisnis atau komersial yang bersangkutan,” tuturnya.

Selain produk baru itu, sambungnya Goodyear juga mempersembahkan MyGoodyear Tires Management Solution (MyTMS) dan program Vulkanisisr GoodYear. MyGoodyear TMS adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan pemilik/operator armada untuk memantau pemakaian dan biaya kendaraan.  MyTMS menyediakan serangkaian data yang lengkap. Memanfaatkan konsep “A to Z Cradle to Grave tire management” juga meningkatkan kemampuan ban untuk divulkanisir menggunakan pola dan kualitas yang sama. Melalui peningkatan karkas, ban bias Goodyear mampu menempuh jarak kilometer yang lebih jauh, serta perpanjangan sirklus umur ban sehingga biaya per kilometernya lebih rendah.

“MyGoodyear TMS adalah salah satu inovasi kami dalam peningkatan kualitas daya tahan ban, yang akhirnya berdampak pada efisiensi bagi pelanggan kami, terutama pemilik dan operator armada, sehingga ikut membantu dalam dunia usaha nasional,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…