Pantau Program Khusus Infrastruktur Sejak Dini

NERACA

Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Agus Widjanarko mengatakan penting untuk memantau program-program khusus infrastruktur sejak dini. Seperti diketahui, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013, Kementerian PU mendapatkan tambahan alokasi anggaran sebesar Rp10,3 triliun.  Dana tambahan ini  antara lain diperuntukkan untuk menangani  program khusus infrastruktur dasar, seperti Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastrukur Permukiman (P4-IP), Sistem penyediaan Air Minum (P4-SPAM), dan Infrastruktur Sumber Daya Air (P4-ISDA).
Tambahan dana tersebut, kata Agus, menunjukkan kepercayaan dari Pemerintah  kepada Kementerian PU khususnya dalam membangun bidang infrastruktur. Untuk itu, perlu dukungan penuh untuk seluruh program yang ada, mulai dari tahap perencaaan, pemantauan hingga tahap evaluasi.

\\\"Infrastruktur dasar ini harus dipantau sejak awal perencanaan sampai kepada masyarakat penerima manfaat,\\\" kata Agus..

Pada awalnya, program-program tambahan di Kementerian PU seperti disebutkan di atas juga dimaksudkan untuk menyerap tenaga kerja di daerah. Proyek-proyek tersebut hampir sepenuhnya dikerjakan oleh masyarakat lokal. Di satu sisi, masyarakat mendapatkan proyek yangd apat membangun daerahnya sekaligus membuka lapangan kerja. Sedangkan di sisi lain, Kementerian PU diuntungkan dengan berjalannya program pembangunan di daerah dengan biaya yang relatif lebih rendah dibanding proyek yang dijalankan sepenuhnya oleh Pemerintah tanpa melibatkan masyarakat lokal.

Agus juga menjelaskan bahwa terdapat 12 program strategis di tahun 2013 yang dilaksanakan Kementerian PU, di antaranya pembangunan daerah tertinggal dan pengembangan kawasan perbatasan. Mengingat pentingnya prgram strategis ini, maka  mekanisme pemantauan dan evaluasi program sebagai acuan pelaksanaan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi, serta pelaporan dan APBN-P Tahun 2013 sangat penting untuk dilakukan untuk menjamin tercapainya target dan sasaran yang ditetapkan.

Kemajuan pelaksanaan anggaran, lanjut Agus, sampai kini masih 38,8%. Sedangkan untuk progres fisik dan progres keuangan mencapai 42,8%. Padahal, sisa waktu tinggal 4 bulan lagi. Mengingat kondisi itu, Agus meminta agar para Satuan Kerja mengambil langkah agar setiap bulannya mampu menyerap anggaran rata-rata sebesar Rp13,2 triliun. [iqbal]

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…