BRI Targetkan DPK Rp40 triliun - Layanan Wealth Management

NERACA

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk berhasil mencatat sekitar Rp30 triliun dari layanan wealth management. Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan total dana bisa mencapai Rp40 triliun. “Total wealth management Rp20 triliun pada bulan Juli, sekarang mencapai Rp30 triliun. Sedangkan jumlah nasabah sekitar 15 ribu, untuk akhir tahun kami targetkan sebanyak 25 ribu dengan nilai simpanan sebanyak Rp40 triliun, walaupun berat tapi bisa,” ucap EVP Consumer Banking BRI, Widodo Januarso, di Jakarta Selasa (27/8).

Dia juga menjelaskan, dalam layanan wealth management ini, selain bisa memanfaatkan produk-produk konvensional bank seperti deposito, nasabah juga masuk ke produk nonbank seperti asuransi dan reksa dana lewat kerjasama yang dilakukan pihak bank sebagai agen penjualan sesuai dengan aturan Bank Indonesia (BI). “Untuk meningkatkan jumlah nasabah dan perolehan dana masyarakat dari layanan wealth management, kami juga mengikutsertyakan nasabah dalam program undian Untung Beliung BritAma,” kata Widodo.

Menurut dia, kontribusi layanan wealth management ke peningkatan dana hasil program Untung Beliung BritAma ada sekitar 20%. Sedangkan untuk total dana pihak ketiga dari segmen konsumer yang dikumpulkan perseroan, kontribusinya sekitar 25%.  “Nanti ada program untuk nasabah atas (BRI Prioritas). Bentuknya bermacam-macam. Yang pasti kami tingkatkan dengan relationship yang bagus. Pendekatan dan lewat bunga simpanan pasti meningkat,” tutur Widodo.

Selain itu, Widodo mengatakan program undian yang digelar untuk satu tahun kedepan ini juga akan menargetkan perolehan dana pihak ketiga (DPK) sedikitnya Rp10 triliun. “Program Untung Beliung BritAma ini ditargetkan dapat menyerap dana masyarakat secara nasional tidak kurang dari Rp10 triliun, dengan jumlah rekening baru 1,5 juta rekening,” kata Widodo.

Sebelumnya, BRI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp10,012 triliun di semester 1 2013, atau tumbuh 16% dibanding periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp8,61 triliun. Pertumbuhan kinerja BRI ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang tercatat sebesar 28,5% atau sebesar Rp391,77 triliun per akhir Juni 2013. Kenaikan laba bersih ini dicapai dengan pertumbuhan kredit yang melampaui industri yang tumbuh sekitar 20%-22% pada tahun 2013. Pencapaian ini sekaligus sinyal bagus di tengah inflasi pada semester dua yang akan menekan pertumbuhan kami

Peserta Program Undian Untung Beliung BritAma tahun ini adalah nasabah pero­rangan yang memiliki rekening Ta­bungan BRI BritAma, Ta­bungan BRI Junio,  Ta­bungan BRI BritAma Bisnis dan BritAma Valas. Untuk menambah jumlah point dan memperbesar kesempatan memenangkan Undian Untung Beliung BritAma, nasabah dapat melakukan dan memperbanyak  transaksi e-Banking BRI seperti transaksi di ATM BRI (termasuk CDM, Kiosk), Mobile Banking BRI, Internet Banking BRI, serta transaksi belanja menggunakan e-Pay BRI dan transaksi SMS Noti­fikasi.

Di tahun ini, Program Untung Beliung BritAma hadir semakin meriah dengan ragam hadiah menarik bagi nasabah BANK BRI. Total hadiah bernilai milyaran rupiah dengan Grand Prize Range Rover Sport dan Super Prize Mercedes S Class yang akan diundi di akhir periode. Hadiah lainnya 16 buah Toyota Alphard dan 20 buah Honda Brio  yang akan diundi setiap 2 bulan sekali secara regional. Serta masih ada pula 360 buah Smartphone (Apple Iphone 5 & Samsung Galaxy S4) diundi setiap 2 bulan sekali secara nasional.[sylke]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…