Cara Cerdas Memilih Saniter - American Standard, Pilihan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

NERACA

 

Jakarta – Kehidupan manusia sejatinya harus seirama dengan lingkungan, karena itu setiap kegiatan ekonomi dan termasuk dalam isu pembangunan saat ini kalangan pengembang properti diminta untuk memperhatikan lingkungan sebagai upaya mendukung keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem. Isu seputar pemanasan global dewasa ini telah mendorong lahirnya arsitektur bangunan dan material yang berbasis “hijau”. Konsep hijau disini tak hanya sekedar memerhatikan komposisi luas lahan untuk penghijauan saja, tapi juga turut memerhatikan material yang digunakan pada sebuah hunian. Pasalnya, penggunaan material bahan bangunan yang tepat dan efisien berperan besar dalam menghasilkan bangunan berkualitas dan bersahabat dengan lingkungan.

Menjawab tuntutan pasar akan hadirnya produk bangunan yang ramah lingkungan, namun tidak melupakan inovasi dan teknologi, LIXIL Corporation, perusahaan global asal Jepang yang memproduksi dan menyediakan berbagai bahan yang digunakan dalam pembangunan gedung, kelengkapan rumah dan produksi saniter sangat gencar memproduksi material bangunan, khususnya saniter yang ramah lingkungan.

Direktur Pemasaran LIXIL Corp, Arfindi Batubara mengatakan, kehadiran produk LIXIL melalui brand ternama American Standard Indonesia tidak hanya mengikuti tren ramah lingkungan serta memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga misi mengajak masyarakat mengubah gaya hidupnya lebih ramah lingkungan. Terutama soal kecerdasan memilih produk saniter yang hemat dalam pemakaian air, “Kita tidak hanya ingin dikenal dengan produk ramah lingkungan tetapi juga smart sehingga dapat menghemat penggunaan air,”ujarnya.

Dia menjelaskan, LIXIL Corporation di Indonesia, hadir melalui PT American Standard Indonesia mewujudkan gaya hidup yang ramah lingkungan melalui dua pendekatan, yaitu penerapan teknologi untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan dan pemilihan desain yang cantik. LIXIL percaya bahwa konsep tersebut akan membentuk cara pandang dasar dalam pembangunan proyek di masa depan. Di Indonesia konsep tersebut mulai diterapkan oleh kalangan pengembang, profesional di bidang konstruksi dan properti, seperti arsitek dan kontraktor, dan para pemilik rumah yang menginginkan keunggulan desain dan fungsionalitas berkualitas tinggi.

Produk Berkualitas

Hal senada juga disampaikan President Director PT American Standard Indonesia (LIXIL Group) Iwan Dwi Irwanto, kampanye eco-living melalui produk ramah lingkungan merupakan suatu konsep gaya hidup ramah lingkungan yang diyakini akan membentuk cara pandang dasar dalam pembangunan proyek pada masa mendatang, “Produk yang ditawarkan LIXIL Grup dengan saniter berkualitas juga bagian untuk mendukung pertumbuhan properti dan konstruksi yang saat ini berkembang pesat di Indonesia,”tandasnya.

Dia menjelaskan, pihaknya sudah lama bermain di pasar Indonesia. Namun melalui produk saniter ternama ini tidak hanya berbicara bisnis semata tetapi ingin mengajak konsumen merubah gaya hidup yang ramah lingkungan. Pasalnya, membangun sebuah gedung, perkantoran atau rumah tinggal tak sekedar mendirikan fisik bangunan yang kuat. Tetapi juga harus memperhitungkan persoalan desain dan kualitas terutama terkait dengan perlengkapan alat saniter. Mulai dari pemilihan closet (WC), washbasin, bathtub, shower, keran faucet, fitting dan  asesoris lainnya, “Semua orang ingin agar bangunan yang dihasilkan memberi kepuasan,  kenyamanan dan rasa aman. Itu sebabnya kami datang ke Indonesia untuk memberikan solusi sempurna kebutuhan properti,” tambah Iwan.

Sementara konsultan desain arsitektur Ossiatzki mengatakan, yang perlu dilakukan terlebih dahulu dalam rangka mencapai apa yang disebut sebagai green living adalah bagaimana membuat lingkungan lebih sehat. Desain rumah dan material yang digunakan juga memberikan andil terhadap terciptanya green living, “Sebut saja soal ketinggian plafon rumah, harus diperhatikan. Agar meminimalisasi penggunaan AC dan meningkatkan sirkulasi udara di dalam rumah,” ungkapnya.

Selain itu, pemilik rumah  juga harus memperhatikan material bangunan yang digunakan saat akan membangun sebuah rumah. Menurutnya, agar lebih efisien dari sisi waktu dan biaya, sebaiknya menggunakan bahan bangunan yang sudah jadi. Alasannya, karena tentunya sudah memiliki standar tertentu.

Chairperson Green Building Council Indonesia, Naning Adiwoso menambahkan, Indonesia sudah saatnya menggalakkan pengembangan green building. Sebab, saat ini, baru enam gedung di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi sebagai green building. Kini, pengembangan green building sudah diarahkan ke produk properti privat, yakni apartemen dan rumah tapak (landed house). Pengembang pun sudah menggunakan produk perlengkapan hunian ramah lingkungan untuk properti yang dibangun, “Ini bisa meningkatkan nilai properti yang dipasarkan pengembang, “ujarnya.

Pengembang semua kelas berupaya membangun propertinya dengan perangkat bernilai tambah. Tak hanya pada material eksterior, tapi juga pada material interior, termasuk perlengkapan di dalam hunian seperti saniter, closet, washbasin, bathtub, shower, keran faucet, fitting,dan aksesori bagi bermacam keperluan untuk bangunan rumah tinggal.

Lebih Efisien

Asal tahu saja, konsep pembangunan arsitektur hijau harus menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan, mulai dari desain, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan. American standard telah memenuhi kriteria tersebut dengan menciptakan produk-produk berkualitas prima dengan aspek desain estetis dan ramah lingkungan. Disebutkan, LIXIL telah berhasil menggabungkan teknologi efisien pemanfaatan air dengan estetika tinggi. Dimana dari produk saniternya mampu mengklaim menghemat air 3 sampai 4,5 liter air toilet. Disamping itu juga menghemat satu liter urinal dengan penggunaan material daur ulang sesuai kepedulian lingkungan.

Sebagai informasi, produk American Standard yang telah diakuisisi LIXIL Corporation sudah dipergunakan di 110 negara salah satunya hotel terkenal di Dubai, serta di Indonesia dipergunakan sejumlah bangunan terkenal. Saat ini, LIXIL menjadi pemasok terbesar dari bahan konstruksi dan perlengkapan bangunan di Jepang. Sebanyak 95% lini produk LIXIL dari produk saniter. Sementara sisanya, produk decorative tiles dan dapur.

Kemudian untuk produk American Standard, memiliki pangsa pasar sekitar 20 sampai 30% dan berada di peringkat dua pasar produk saniter. Produk portfolio American Standard, meliputi closet, washbasin, bathtub, shower, keran faucet, fitting, dan aksesori bagi bermacam keperluan, untuk bangunan rumah tinggal maupun komersial. Maka melalui brand tersebut, penggunaan saniter diharapkan bisa membawa kehidupan menjadi lebih baik.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…