Pendapatan Sarana Menara Capai Rp 1,48 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) hingga Juni 2013 menorehkan pendapatan sebesar Rp1,48 triliun atau meningkat sekitar 30,92% dari pendapatan diperiode yang sama tahun 2012 sebesar Rp1,02 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta kemarin.

Seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun tercatat ikut meningkat dari sebelumnya Rp133,62 miliar di Juni 2012 menjadi Rp343,16 miliar di akhir Juni 2013. Disebutkan, beban pokok pendapatan juga tercatat meningkat menjadi Rp539,06 miliar di akhir Juni 2013 dari sebelumnya Rp337,74 miliar di akhir Juni 2012.

Sementara laba bruto naik menjadi Rp942,64 miliar di akhir Juni 2013 dari sebelumnya Rp685,73 miliar di Juni 2012, dan laba sebelum pajak meningkat jadi Rp448,79 miliar dari sebelumnya Rp170,75 miliar di akhir Juni 2012. Adapun liabilitas perseroan tercatat meningkat dari Rp10,15 triliun di akhir Desember 2012 menjadi Rp10,98 triliun di akhir Juni 2013, dan ekuitas naik dari Rp3,41 triliun di akhir Desember 2012 menajdi Rp3,75 triliun di akhir Juni 2013.

Sementara untuk jumlah aset perusahaan penyedia menara telekomunikasi ini hingga Juni 2013 tercatat meningkat 7,94% menjadi Rp14,74 triliun dari sebelumnya Rp13,57 triliun. Belum lama ini, perseroan melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia mendapatkan fasilitas pinjaman senilai US$50 juta. Rencananya, pinjaman tersebut akan digunakan untuk akuisisi site telekomunikasi, akuisisi saham atau kepemilikan dalam suatu perusahaan, dan proyek pembangunan build to suit di site telekomunikasi.

Sekretaris Perusahaan PT Sarana Menara Nusantara Tbk, Arif Pradana pernah bilang, pinjaman tersebut akan diberikan kepada Protelindo Netherland BV, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Belanda melalui pinjaman antar perusahaan.

Fasilitas pinjaman dikenakan bunga berdasarkan LIBOR ditambah marjin yang berlaku yaitu 4,05%, 3,8% dan 3,6% per tahun tergantung pada pemenuhan rasio keuangan tertentu. Protelindo memberikan jaminan perusahaan untuk menjamin pemenuhan kewajiban Protelindo Finance atas fasilitas ini. Adapun fasilitas pinjaman IFC yang mempunyai nilai kurang dari 20% dari ekuitas Perseroan maka fasilitas ini tidak termasuk transaksi material. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Persiapan Yang Baik Ciptakan Kesuksesan IPO

NERACA Jakarta – Di paruh pertama 2025, jumlah perusahaan tercatat di pasar modal lebih sedikit dibandingkan priode yang sama tahun…

Panin Sekuritas Tebar Dividen Rp150 Per Saham

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Panin Sekuritas  Tbk (PANS) memutuskan untuk membagikan dividen tunai untuk tahun…

Sentimen The Fed Bawa IHSG Ke Zona Merah

NERACA Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/7) sore ditutup melemah seiring pelaku pasar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Persiapan Yang Baik Ciptakan Kesuksesan IPO

NERACA Jakarta – Di paruh pertama 2025, jumlah perusahaan tercatat di pasar modal lebih sedikit dibandingkan priode yang sama tahun…

Panin Sekuritas Tebar Dividen Rp150 Per Saham

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Panin Sekuritas  Tbk (PANS) memutuskan untuk membagikan dividen tunai untuk tahun…

Sentimen The Fed Bawa IHSG Ke Zona Merah

NERACA Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/7) sore ditutup melemah seiring pelaku pasar…