Tenangkan Pasar Bursa - Jamsostek Motori Perusahaan Keuangan Borong Saham

NERACA

Jakarta – PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero) menjadi motor penggerak Forum Komunikasi Investasi (FKI) untuk memborong saham-saham bluechips di pasar bursa Indonesia. Aksi Jamsostek ini mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik ke level 4.200. FKI beranggotakan perusahaan dana pensiun dan asuransi nasional.

Menurut Direktur Utama PT Jamsostek Elvyn G Masassya, setelah mendengarkan masukan dari para analis, saat ini merupakan waktu yang paling tepat untuk building saham karena harga saham bluechips sudah sangat murah.

Elvyn menilai, jatuhnya harga-harga saham dalam dua hari terakhir bukan karena isu fundamental dari emiten, tapi karena imbas psikologis regional yang mempengaruhi investor asing.

\"Kita sudah koordinasi, timing membeli saham-saham yang sudah murah. Ini timing yang pas, karena harga-harga ini sudah irasional,\" kata Elvyn G Masassya yang juga ketua FKI usai acara halal bihalal dengan jajaran Komisaris, Direksi PT Jamsostek, Kemenakertrans, Serikat Pekerja dan para mitra di Jakarta, Rabu (21/8).

Seperti diketahui, BEJ menutup perdagangan, Selasa (20/8/) dengan IHSG meluncur tajam 138,535 poin (3,21%) ke level 4.174,983.

Elvyn mengatakan, saat ini gabungan dari perusahaan dana pensiun dan asuransi yang tergabung dalam FKI berkisar 40 perusahaan yang mengelola portofolio sebesar Rp 350 triliun. Sekitar 25% dari dana yang dikelola FKI, siap digelontorkan ke pasar saham. Dia juga mengatakan, sudah menyiapkan jumlah angka tertentu masuk membeli saham-saham yang ada di Pasar Modal. \\\"Kami sudah menyiapkan angka, jumlahnya triliunan. Tapi, kami tidak bisa membuka berapa persisnya,\\\" terangnya.

Berdasarkan hasil riset, imbuh Elvyn, FKI memprediksi IHSG akan menembus posisi 5.082 pada akhir tahun 2013 mendatang.

\\\"Memang hari ini IHSG turun menjadi 4.200. Tapi Anda ingat tidak, pada akhir Juni dalam 3 hari terakhir IHSG dari 4.400 naik menjadi 4.800. Karena itu, kita belum merubah ekspektasi IHSG 5.082 sampai dengan akhir tahun 2013,\\\" jelas Dia.

Elvyn juga mengungkapkan, PT Jamsostek telah menambah portofolio membeli saham dan obligasi. Karena itu, berbagai isu yang menyatakan bahwa Jamsostek sudah melepas saham-saham bluechips sebagai penyesatan. \\\"Tidak benar isu  yang beredar. Jamsostek itu mengelola portofolio dengan mengedepankan nasionalisme,” tandasnya

Pada Rabu (21/8), penetrasi Jamsostek dan FKI sudah terasa pada perdagangan saham. Sehingga IHSG sedikit tertahan dari kejatuhan lebih dalam. Dari pernyataan Taspen dan Jamsostek, diperkirakan dana kombinasi sebesar US$800 juta siap diinvestasikan dalam tahun ini.

Sekitar 60 hingga 65% saham yang dipegang oleh Jamsostek dan Taspen adalah saham-saham perusahaan BUMN.

Jamsostek, yang mengelola dana sekitar Rp149 triliun, per akhir Juli mengalokasikan 46% investasinya di obligasi dan 25% di saham. Untuk saham, mayoritas investasi Jamsostek fokus di saham infrastruktur dan perbankan.

BERITA TERKAIT

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…