Berprestasi di Dunia Internasional - Kemampuan Pelajar Indonesia Laik Diapresiasi

Setiap kali tim olimpiade Indonesia, baik olimpiade sains maupun olimpiade lainnya, pasti kontingen Indonesia kembali dengan kemenangan. Seperti prestasi yang diraih oleh empat pelajar Indonesia yang tergabung dalam Tim Olimpiade Kimia Indonesia dalam 45th International Chemistry Olimpiad (IChO) yang berlangsung di Moscow State University, Moskow, Rusia yang berlangsung 15-24 Juli lalu.

Sekretaris III Pensosbud KBRI Moskow, Pratomo Adi Nugroho mengatakan, siswa yang menjadi Duta Indonesia di 45th IChO masing-masing mempersembahkan tiga medali perak dan satu perunggu dalam Kompetisi IChO ke 45. IChO merupakan kompetisi kimia tahunan tingkat dunia yang diikuti siswa SMA terbaik dari setiap negara peserta.

Ya,  prestasi pelajar Indonesia dalam sejumlah even olimpiade internasional belum lama ini layak di apresiasi, sebelumnya pelajar Indonesia meraih satu medali emas dan tiga medali perak pada Olimpiade Biologi Internasional atau International Biology Olympiad (IBO) ke 24 tahun 2013 di Bern, Switzerland.

Bagaimana pun, bakat-bakat terpendam dan jiwa kompetisi sudah seharusnya dipupuk serta dibangkitkan agar dapat berkembang dan dapat bersaing di dunia internasional. Jiwa kompetisi ini dapat ditumbuhkan melalui berbagai lomba, mulai dari tingkat sekolah hingga internasional, seperti ajang-ajang kompetisi bertaraf internasional.

Melalui kompetisi, siswa didorong untuk bersaing, untuk belajar keras, dan untuk menang. Kompetisi pun bukan hanya membangkitkan semangat belajar dalam diri siswa-siswa, tetapi juga membangkitkan keinginan para guru untuk menjalani pelatihan dalam rangka memperluas wawasan dan pengetahuan mereka.

Lantas untuk apa melatih siswa begitu lama hanya demi mengejar sebuah medali? Apa pentingnya medali yang diraih dari ajang kompetisi tersebut?

Dalam olimpiade internasional, tim-tim pemenang akan menjadi pusat perhatian dan tentu ini memberikan kebanggaan tersendiri negara yang mendapatkannya. Kemenangan dalam berbagai lomba tersebut dapat menunjukkan kualitas bangsa yang sebenarnya sehingga menghilangkan anggapan bahwa Indonesia adalah bangsa yang bodoh.

Medali Emas juga memberi dampak positif lain bagi para siswa. Dengan berbekal medali emas dari olimpiade bertaraf internasional, siswa-siswa berbakat mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan di berbagai universitas bergengsi dan berkualitas di berbagai negara maju.

Selain menjadi pemenang, Indonesia juga mendapatkan keuntungan yang besar jika menjadi tuan rumah ajang kompetisi internasional tersebut. Salah satu keuntungannya adalah Indonesia bisa mempromosikan diri dan menunjukkan bahwa negara kita merupakan negara aman. Juga  para ilmuwan  yang menjadi juri menjadi lebih dikenal di dunia internasional. Mereka dapat menjalin interaksi yang lebih baik dengan negara lain. Saat mengunjungi negara lain pun, mereka akan selalu dihormati dan diajak kerja sama dalam berbagai hal.

BERITA TERKAIT

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…

BERITA LAINNYA DI

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…