Volkswagen Segera Bangun Pabrik Perakitan - Raksasa Otomotif Asal Jerman Berencana Berekspansi di 2014

NERACA

 

Jakarta - Perusahaan otomotif Jerman Volkswagen resmi membangun pabrik perakitan di Indonesia tahun depan. Rencana investasi itu berpotensi berlanjut dengan produksi mobil ramah lingkungan untuk pasar dalam negeri.

 

Menteri Perindustrian MS Hidayat sangat gembira karena pabrikan yang terkenal dengan produk VW Beetle itu bersedia menanamkan modal di Indonesia. Artinya, ekonomi dalam negeri dianggap sehat dan sangat menguntungkan untuk investasi bernilai besar.

 

\"VW akan investasi 2014, pabrik assembly, kalau VW kembali ke indonesia untuk berkompetisi, berarti iklim investasi dalam negeri membaik. Jerman itu terkenal sangat hati-hati dalam berinvestasi,\" ujarnya selepas acara penjelasan RAPBN akhir pekan ini.

 

Realisasi investasi ini akan ditandai dengan kunjungan CEO Volkswagen Martin Winterkorn ke Tanah Air pekan depan. Menperin berharap, perusahaan otomotif paling besar di Jerman itu di masa depan bersedia menggarap pasar mobil murah ramah lingkungan (LCGC). \"(VW) mudah-mudahan ikut LCGC, bisa menghemat BBM, karena dia menggunakan energi alternatif, tren dunia low emission carbon,\" kata Hidayat.

 

Nilai investasi VW sebesar USD 140 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun. Pabrik perakitan itu akan menggandeng perusahaan lokal dari Grup Salim.

Investasi VW rencananya akan dimulai paling cepat tahun depan. Pabrikan otomotif itu empat tahun lalu sempat mengumumkan bakal berinvestasi di Indonesia. Namun pada 2010, rupanya perusahaan asal Wolfsburg ini lebih memilih Malaysia sebagai basis produksi sedan mereka untuk wilayah Asia Tenggara.

 

Untuk lokasi pabrik VW nantinya, Kemenperin lebih suka bila pabrikan yang terkenal dengan mobil merek VW Beetle ini membangun di luar Jawa. Tapi Hidayat memilih realistis dan menerima jika akhirnya VW dan rekan lokal membangunnya di sekitar Jabodetabek, seperti kebanyakan pabrik otomotif Jepang.

 

Sementara itu, dengan dana 3,6 miliar euro atau Rp 46,6 triliun, Volkswagen (WV) Group terus melebarkan sayap operasionalnya di berbagai negara untuk membangun pabrik dan pusat pengembangan teknologi. Jumlah tersebut diambil dari rencana investasi jangka panjang yang diumumkan akhir tahun lalu, yakni 50,2 miliar euro atau Rp 650,7 triliun.

 

”Pasar telah dan akan bergeser. Masa depan VW nanti ditentukan dinegara-negara seperti China, Russia, India, AS dan Asia Tenggara,” jelas Martin Winterkom, CEO VW. Dijelaskan, Asia akan menjadi tulang punggung dengan produksi 4 juta unit per tahun. Saat ini, VW di China dan terus melakukan kerjasama dengan perusahaan lokal.

 

Pertumbuhan tersebut dimanfaatkan betul oleh VW untuk sebagai kopmpensasi pasar Eropa yang terus merosot. VW juga sudah memastikan Indonesia sebagai salah satu basis dengan membangun pabrik tahun depan.

 

Produsen Dunia

 

Pesatnya pertumbuhan industri otomotif di kawasan Asia Pasifik, dalam beberapa tahun terakhir ini nampaknya ikut mengerek industri otomotif di Indonesia. Untuk itu, pemerintah menargetkan Indonesia menjadi salah satu basis produksi industri otomotif dunia. Apalagi Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah.

 

\"Bagi kita Indonesia menginginkan menjadi basis produksi, bukan hanya untuk memenuhi dalam negeri tapi bagaimana juga untuk ekspor,\" kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian, Anshari Bukhari, dalam sebuah kesempatan.

 

Apalagi, kata dia, saat ini nilai ekspor Indonesia terus mengalami peningkatan ke beberapa negara seperti Timur Tengah dan lain-lain. Apalagi, dia bilang, Indonesia memiliki potensi yang mendukung untuk menjadi negara basis industri.

 

Menurutnya, saat ini produksi mobil terus mengalami peningkatan. Bahkan, tahun lalu produksinya tembus satu juta lebih. Pihaknya, juga menargatkan penjualan mobil pada 2015 bisa mencapai angka 1,5 juta.

 

Anshari menambahkan, industri otomotif dalam negeri merupakan salah satu industri besar. Menurutnya, posisi Indonesia lebih banyak untuk mensupport di spare part dan komponen otomotif.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…