Laba Bersih Bank Ekonomi Turun 30,44% - Beban Operasional Tinggi

NERACA

Jakarta - Perolehan laba bersih PT Bank Ekonomi Raharja Tbk mencapai Rp105,33 miliar, ini menurun 30,44% dari periode yang sama pada tahun 2012. Direktur Utama Bank Ekonomi Antony Colin Turner dalam laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (14/8), menyebutkan penurunan tersebut terjadi lantaran tingginya beban operasional selain bunga pada semester I  2013.

Antony menjelaskan, sepanjang semester I 2013 ini beban operasional selain bunga perseroan naik 40,02% menjadi Rp815,74 miliar. “Sedangkan pendapatan bunga bersih hanya meningkat sekitar 21,63% menjadi Rp558,13 miliar dan pendapatan operasional selain bunga naik sekitar 50,66% menjadi Rp383,48 miliar,” ujar dia.

Dengan kondisi tersebut laba sebelum pajak Bank Ekonomi di semester I 2013 tercatat sebesar Rp142,05 miliar atau lebih rendah 20,76% dari periode yang sama tahun 2012 dan laba bersih per saham menjadi Rp39 per saham dari sebelumnya Rp51 per saham di semester I 2012. Adapun aset Bank Ekonomi di semester I 2013 tercatat meningkat tipis, yakni sekitar 4,58% menjadi Rp26,58 triliun dibanding dengan periode akhir Desember 2012 sebesar Rp25,36 triliun.

Sementara tingkat NPL net Bank Ekonomi di semester I 2013 meningkat walaupun sedikit menjadi 0,27% dari 0,18%, sedangkan ROA dan ROE turun masing-masing menjadi 1,09% dari 1,46% dan 7,97% dari 11,10%. NIM turun jadi 3,48% dari 3,88%, BOPO naik jadi 90,39% dari 82,21% dan LDR perseroan naik jadi 90,38% dari 80,10%. Dalam target perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Ekonomi juga mengincar pertumbuhannya hingga 12% hingga  akhir 2013 atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada akhir tahun 2012.

Direktur Jaringan dan Distribusi Bank Ekonomi, Gimin Sumalim, mengatakan total pertumbuhan DPK tersebut masih akan ditopang dari berbagai layanan dan produk perbankan yang ditawarkan kepada nasabah. Dia mengatakan komposisi dana sebagian besar masih di tabungan dan giro yang mencapai 60%, sisanya 40% di deposito.

Hingga akhir 2012, total DPK yang dihimpun Bank Ekonomi mencapai Rp20,96 triliun, naik 4,43% dibandingkan dengan Rp20,07 triliun. Tahun ini, Bank Ekonomi kembali menyelenggarakan program layanan hadiah kepada nasabah. Program tersebut diharapkan mampu menghimpun sekitar Rp500 juta dana nasabah. Dalam program hadiah sebelumnya yang dilangsungkan mulai 4 Februari-31 Mei 2013, Bank Ekonomi telah melakukan pengundian hadiah utama berupa 1 unit Toyota Nav dan 1 unit Toyota Veloz. [sylke]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…