Tiga Bulan, Efek Domino Kenaikan Harga BBM

NERACA

Jakarta – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan bahwa efek domino dari kenaikan BBM bersubsidi bisa sekitar tiga bulan dari setelah kenaikan BBM bersubsidi. Hal tersebut diamini oleh ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian lewat surat elektroniknya kepada Neraca, Selasa (6/8).

“Biasanya efek domino atau shock kenaikan harga BBM itu sekitar dua hingga tiga bulan setelah kenaikan. Itulah kenapa biasanya BLSM/BLT (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) juga diberikan selama periode itu, karena setelah periode tersebut perekonomian biasanya kembali stabil menuju titik keseimbangan barunya,” jelas Dzulfian.

Siklus tahunan inflasi, lanjut dia, biasanya akan selalu menurun drastis pasca lebaran. Konsumsi masyarakat menurun drastis dibanding bulan ramadan. “Mungkin karena duitnya sudah jor-joran keluar waktu menyambut ramadan, mudik, dan lebaran,” ujar Dzulfian.

Namun begitu, Dzulfian mengingatkan bahwa yang perlu dikuatirkan bukan hanya inflasi akibat efek domino dari kenaikan BBM bersubsidi, tetapi justru ancaman inflasi akibat pemerintah tidak bisa mengendalikan harga pangan.

“Jika pasokan tetap tidak dapat memenuhi permintaan, selama itu pula ancaman inflasi dari harga bergejolak atau volatile food akan tetap terjadi. Terlebih kenaikan BBM dijadikan momentum bagi pedagang untuk dijadikan rasionalisasi menaikkan harga di pasaran,” pungkas Dzulfian. [iqbal]

BERITA TERKAIT

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…