NERACA
Jakarta - Sebagai bentuk kepedulian lingkungan dan juga sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) memberikan apresiasi kepada 25 perusahaan-perusahaan yang masuk dalam indeks bursa SRI (Sustainable Responsible Index) KEHATI. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kemarin. Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, MS Sembiring mengatakan, apresiasi ini diberikan tidak hanya kepada perusahaan yang mengejar keuntungan semata tetapi juga peduli pada lingkungan dan masyarakat, “Saya berharap perusahaan-perusahaan ini bisa menjadi model yang membuat trend baru dalam berbisnis,\" ujarnya.
Kemudian perusahaan-perusahaan yang menerima apresiasi harapkan bisa terus menjadi sahabat Yayasan KEHATI untuk menolong masyarakat yang membutuhkan dan menjaga lingkungan. Dalam menentukan 25 perusahaan yang masuk dalam indeks SRI KEHATI itu, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan Pembina Yayasan KEHATI, Emil Salim, mengatakan, kriteria dan standar untuk memilih perusahaan-perusahaan itu didasarkan pada 3 pilar pemikiran. Yaitu, pilar ekonomi dari sisi profit, pilar sosial dari sisi karyawan dan masyarakat, dan pilar lingkungan dari sisi kontribusi terhadap planet. Serangkaian seleksi telah dilakukan pada 400 perusahaan yang kemudian tersaring menjadi 150 perusahaan. \"Dari 150 itu kemudian menjadi 36 perusahaan, dan akhirnya menjadi hanya 25 perusahaan saja,\" ujar Emil. [bani]
Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…
NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…
NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…
Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…
NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…
NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…