NERACA
Jakarta - Sepanjang semester pertama tahun ini, PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk (TBIG) mencatatkan pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp1.271 miliar dan Rp1.041 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (1/8).
Disebutkan, pendapatan meningkat 96% dan EBITDA meningkat 102% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jika triwulan kedua ini disetahunkan (second quarter 2013 results on an annualized basis), maka total pendapatan perseroan mencapai Rp2.615 miliar, atau terjadi peningkatan 52% dibandingkan pencapaian periode penuh tahun 2012.
Kata CEO PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk, Hardi Wijaya Liong, hasil triwulan kedua 2013 ini menunjukkan bahwa perseroan tetap berfokus dalam pencapaian hasil operasional yang cemerlang dan penyelesaian pembangunan menara telekomunikasi yang tepat waktu, “Kami berhasil menambah 974 penyewaan dari pertumbuhan organik dan untuk mendanai pembangunan organik dalam skala besar ini, kami telah bekerjasama dengan para kreditur agar tetap tersedia pendanaan yang kompetitif, termasuk mendiversifikasikan sumber pendanaan kami melalui penjualan perdana surat utang jangka panjang dalam mata uang USD pada bulan April 2013 kemarin,”ujarnya.
Menurutnya, EBITDA disetahunkan berdasarkan triwulan kedua mencapai Rp2.136 miliar, atau terjadi peningkatan 53% dibandingkan pencapaian periode penuh tahun 2012. Per 30 Juni 2013, total pinjaman (debt) Perseroan sebesar Rp10.840 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp7.852 miliar sedangkan dengan saldo kas yang mencapai Rp1.536 miliar, total pinjaman bersih menjadi Rp9.304 miliar dan total pinjaman senior bersih Perseroan menjadi Rp6.316 miliar.
Sementara rasio pinjaman senior (net senior debt) bersih terhadap EBITDA triwulan kedua yang disetahunkan adalah 2,96x, dan rasio pinjaman bersih (net debt) terhadap EBITDA triwulan kedua yang disetahunkan adalah 4,35x, dimana rasio-rasio tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan rasio yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman perseroan.
Sebagai informasi, TBIG memiliki 15.293 penyewaan dan 9.308 site telekomunikasi per 30 Juni 2013. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 7.924 menara telekomunikasi, 1.040 shelter-only, dan 344 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 13.909, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,76. (bani)
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…