NERACA

Bandung - Bupati Bandung, H.Dadang Mohamad Naser menegaskan, kesulitan ekonomi merupakan salah satu penyebab terjadinya tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Kesulitan ekonomi dapat memicu konflik dalam rumahtangga yang akhirnya menimbulkan tindak kekerasan atau penganiayaan terhadap pasangan suami istri bahkan anak.

“Konflik bisa muncul akibat pendapatan keluarga tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, jadi tidak ada salahnya jika seorang istri turut serta membantu perekonomian keluarga, walaupun sebenarnya itu sudah menjadi tanggung jawab suami sepenuhnya..”, demikian ungkap Dadang Mohamad Naser saat membuka Kegiatan Semiloka mengenai Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Bahaya Trafficking, yang bertempat di Gedung Dewi Sartika-Soreang, baru-baru ini.

Menurut bupati, KDRT merupakan suatu kasus yang cukup berat yang harus menjadi perhatian masyarakat dan tidak bisa diabaikan,  karena bisa mengakibatkan dampak yang merugikan bagi keluarga termasuk anak-anak. Perempuan atau anak  yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga bisa menyebabkan seseorang menjadi rentan dan kemudian menjadi korban trafficking (perdagangan manusia). 

Dalam upaya mencegah terjadinya KDRT, dia mengimbau agar GOW Kab. Bandung bisa lebih berkreatif lagi dalam memberdayakan perempuan. Misalnya melalui Program Desa Binaan yang merupakan salah satu bentuk nyata pembangunan di bidang pemberdayaan masyarakat. Program ini bisa memberikan motivasi bagi desa untuk mau memajukan serta mengembangkan potensi unggulan yang dimilikinya, dengan melibatkan semua lapisan masyarakat termasuk kaum wanita.