Buana Finance Raih Pinjaman Rp 130 Miliar

NERACA

Jakarta – Perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor, PT Buana Finance Tbk (BBLD) mendapatkan pinjaman sebesar Rp130 miliar dari dua bank. Pinjaman yang memiliki jangka waktu 36 bulan tersebut didapat dari bank lokal, yaitu Bank DKI dan Bank Ganesha. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (29/7).

Direktur Utama PT Bunana Finance Tbk Soetadi Limin mengatakan, perseroan memperoleh pinjaman dari Bank DKI sebesar Rp100 miliar. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu 36 bulan dengan jaminan berupa piutang milik Perseroan.

Sementara pinjaman sebesar Rp30 miliar dari Bank Ganesha juga berjangka waktu 36 bulan dan dijamin dengan piutang milik Perseroan. Perjanjian kedua pinjaman ini ditandatangani pada 26 Juli 2013. Diketahui perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan pada 2013 meningkat 10% menjadi Rp3 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp2,63 triliun.

Sebelumnya, dia mengungkapkan bahwa indikasi perlambatan ekonomi nasional yang terjadi saat ini dengan koreksi target pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 6,3%, membuat perseroan mewaspadai dan masih mempertahankan target sesuai yang direncanakan.“Perseroan juga mewaspadai penurunan prospek penjualan alat berat karena ada kecenderungan konsolidasi harga komoditas tambang serta potensi penyesuaian harga BBM bersubsidi yang akan mempengaruhi tingkat inflasi dan suku bunga BI rate”, ungkap dia beberapa waktu lalu.

Sementara dengan adanya kondisi ekonomi yang kurang baik, untuk mendukung target pembiayaan tersebut perseroan mendapatkan sumber dana dari kas internal, perbankan, dan penerbitan medium term note (MTN) yang ditargetkan berhasil maraup dana minimal Rp300 miliar.“Namun jumlah tersebut tergantung respon dari pasar, jika pasar merespon positif maka nilainya dapat mencapai Rp500 miliar”, ujar dia.

Sedangkan mengenai kinerja perseroan, dia menyatakan bahwa PT Buana Finance Tbk telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp875 miliar hingga April 2013. Jumlah ini diperkirakan mencapai 29,2% dari target pembiayaan yang telah perseroan tetapkan.

Sebelumnya, perseroan mendapat peringkat idA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Berdasarkan siaran pers Pefindo (9/4), prospek untuk peringkat tersebut stabil karena peringkat tersebut mencerminkan posisi perusahaan yang baik dan berpengalaman dalam bisnis sewa pembiayaan.

Selain itu perseroan dinilai memiliki kapitalisasi yang sangat kuat, dan profitabilitas yang sehat. Namun, peringkat dibatasi oleh eksposur terhadap sektor bisnis yang memiliki risiko tinggi dan tingginya rasio kredit bermasalah.

Berdasarkan catatan Neraca, Buana Finance termasuk perseroan yang cukup banyak mengantongi pinjaman perbankan. Pada Oktober tahun lalu, perseroan mendapatkan kucuran dana mencapai Rp1 triliun. Pinjaman tersebut diperoleh dari 5 bank yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Papua, Bank Pembangunan Daerah Papua, dan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan. (nurul)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…