Indah dari luar, ini yang terlihat dari parcel yang menjadi buah tangan untuk kerabat atau sanak sodara menjelang Hari Raya Idul Fitri, tetapi sebaiknya Anda harus lebih waspada saat membeli parcel-parcel tersebut. Karena, parcel sering dijadikan media jual barang sisa yang tak terjual bahkan kadaluarsa.
NERACA
Ya, melang lebaran parcel menjadi buah tangan, tapi perlu kewaspadaan makanan kadaluarasa dalam parcel. Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Kadisperindag)Jawa Barat, Ferry Sofwan mengatakan terkait antisipasi tersebut, pihaknya sudah melakukan pengawasan langsung di lapangan, dan mendorong untuk mempersiapkan parselnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Terkait antisipasi tersebut, pihaknya sudah melakukan pengawasan langsung di lapangan, dan mendorong untuk mempersiapkan parcel-nya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tuturnya.
Ia pun menghimbau untuk memperhatikan tanda kadaluarsa, dan yang paling awal yakni melihat kemasan terlebih dahulu, seperti karton apakah sudah penyok, atau kemasan kaleng apakah ada yang sudah penyok dan berkarat.
“Perhatikan tanda kadaluarsa, dan yang paling awal yakni lihat apakah kemasan karton sudah penyok, atau jika kemasan kaleng apakah ada yang sudah penyok, atau kemasan kaleng apakah ada yang sudah penyok dan berkarat,” ungkapnya.
Menurutnya ada beberapa makanan yang diwaspadai antara lain, makanan yang mengandung metanin Yellow (pewarna) yang harusnya digunakan untuk kertas, rodamin b, borak, kadaluarsa, tidak ada kode kadaluarsa, dan makanan yang sudah dimakan tikus.
“Bahayanya dalam jangka waktu lama, 25 tahun mungkin baru terdeteksi yang mengakibatkan penyakit kanker dan tumor, bisa juga dalam waktu cepat langsung keracunan,” pungkasnya
Produk yang terdapat di dalam parsel terkadang cenderung mendekati kadaluarsa. Karena itu, masyarakat diminta mencermati tanggal kadaluarsa produk di dalam parcel. “Terkadang, parcel dimanfaatkan sebagai cuci gudang,” ujarnya.
Semua jenis makanan, kata dia, perlu diwaspadai seperti makanan ringan, kaleng maupun botolan. Oleh sebab itu, sebaiknya dipilih parcel dengan produk yang sudah dikenal. Hingga hari ini menurutnya belum ada konsumen yang komplain atas isi parcelnya yang kadaluarsa.
Masyarakat pun diharapkan melapor ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan di masing-masing daerah jika menemukan ada makanan dalam parcel yang sudah kadaluarsa. Tak hanya itu laporan bisa dilakukan ke lembaga perlindungan konsumen setempat.
Ferry mengatakan masyarakat pembeli maupun penerima parsel harus sama-sama cermat meneliti keamanan parsel. Sebab, masyarakat akan kesulitan menyampaikan keluhan jika memperoleh parsel yang tak layak.
Kebiasaan membeli makanan kemasan yang siap saji saat ini cenderung meningkat menjelang Hari Raya. Faktor praktis dan kesibukan dijadikan alasan untuk membelinya. Tak jarang mereka yang sering membeli makanan atau minuman ini tidak memperhatikan kandungan gizi atau zat yang dikandungnya, sehingga tidak memperhatikan risiko bahaya yang ditimbulkan kelak di kemudian hari. Berikut ini hal yang harus kita perhatikan dalam membeli makanan/minuman.
Tanggal Kadaluarsa
Jika Anda membeli makanan atau minuman dalam kemasan sebaiknya langkah pertama yang harus Anda perhatikan adalah tanggal kadaluarsa yang tertera pada label kemasan. Setiap produsen wajib mencantumkan tanggal kadaluarsa produknya. Anda jangan hanya tergiur dengan kelezatan makanan atau minuman yang akan Anda beli.
Sertifikat Halal
Khusus untuk umat Muslim, pastikan produk makanan/minuman yang Anda beli bersetifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sertifikat hahal ini penting, karena dengan adanya sertifikat halal ini menjamin bahwa makanan/minuman yang dipasarkan sudah sesuai dengan standar kesehatan dan syariat Islam. Bagi Anda yang bukan Muslim penting juga karena sertifikat halal ini bisa menjamin kualitas dari produk tersebut.
Kemasan atau Pembungkus
Sebelum Anda membeli makanan atau minuman pastikan kemasan atau pembungkus produk dalam keadaan baik dan tidak rusak. Jika dalam kemasan kaleng maka kaleng tidak cacat. Jika dalam kemasan plastik pastikan plastik tidak robek atau bocor. Jangan hanya tergiur karena rasanya yang enak dan harganya yang murah saja sehingga melupakan faktor keamanan dalam kemasan.
Kandungan Nutrisi
Belilah makanan kemasan yang mencantumkan kandungan nutrisi yang ada pada luar kemasan. Anda harus membaca zat apa saja yang terkandung di dalamnya. Ini harus dilakukan karena jangan sampai makanan yang Anda beli sia-sia tidak dimakan karena kandungan gizi atau nutrisi yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Pengawet dan Pemanis
Kebanyakan makanan kemasan yang dapat bertahan lama menggunakan pengawet. Namun yang harus Anda perhatikan adalah pengawet makanan tersebut sesuai dengan kondisi orang yang akan makan atau tidak. Bagi orang-orang tertentu pengawet dapat menyebabkan alergi. Misal orang yang menderita asma akan kambuh jika mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu karena pengawetnya.
Kasus diabetes di Indonesia kini kian jadi masalah serius. Menurut International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai…
Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…
Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…
Kasus diabetes di Indonesia kini kian jadi masalah serius. Menurut International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai…
Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…
Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…