APBD Kaltim Terserap RP3,260 Triliun

NERACA

Samarinda - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalim mulai Januari hingga Mei 2013 sudah terserap sebesar Rp3,260 triliun, sehingga capaian tersebut telah melibihi target yang diharapkan oleh Pemprov setempat. \"Serapan APBD Kaltim per 31 Mei sebesar Rp3,260 triliun atau 25,23 persen sehingga melewati target 17 persen, sedangkan serapan keuangan per 30 Juni Rp4,103 triliun atau 31,81 persen, sehingga melebihi target yang dipatok 30 persen,\" ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim H Rusmadi di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (13/7) pekan lalu.

Dari pagu APBD 2013 senilai Rp12,9 triliun, deviasi atau penyimpangan realisasi penyerapan keuangan dan fisiknya masing-masing sebesar 1,81 dengan capaian 31,81 persen dari target yang sebesar 30 persen dan minus 1,19 dengan capaian 33,81 persen dari target 35 persen. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan realisasi ketimbang periode yang sama 2012 dengan deviasi minus 5,02 persen dari realisasi keuangan), kemudian minus 5 persen dari bedasarkan fisik dari pagu yang sebesar Rp10,502 triliun.

Capaian tersebut bahkan melebihi capaian Juni 2012 yang hanya 24,98 persen, sehingga secara umum kinerja penyerapan anggaran di semua SKPD lingkup Kaltim berjalan sesuai target yang diinginkan. Peningkatan kinerja penyerapan anggaran juga terlihat dari penilaian grade SKPD berdasarkan realisasi penyerapan anggaran, setelah pihaknya melakukan rapt pimpinan (Rapim) dari semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kaltim.

Jika saat Rapim perdana TEPPA pada Juli 2012 terdapat 24 dari 54 SKPD di lingkup Kaltim yang mendapat rapor merah terkait daya serap anggaran di bawah 20 persen, maka pada Rapim TEPPA Juli 2013 hanya terdapat 3 SKPD yang mendapat rapor merah. Bibit nilai masing-masing rapor adalah, untuk rapor atau tanda biru berbobot 30,01 - 100 persen atau kinerjanya optimal, rapor hijau berbobot 23,52 - 30 persen, dan tanda kuning berbobot 17,03 - 23,51 persen.

Menurut dia, masing-masing tanda warna mengalami peningkatan berdasarkan Rapim dan evaluasi kinerja pada beberapa hari lalu. Rinciannya adalah terdapat 19 SKPD mendapat rapor biru, atau meningkat dari Rapim TEPPA perdana 2012 yang tedapat 12 SKPD, kemudian 16 SKPD berapor hijau dari sebelumnya 10 SKPD, dan 14 SKPD mendapat rapor kuning dari yang sebelumnya terdapat 12 SKPD. [ant]

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…