Semua KK dan PKP2B Akan Renegosiasi Kontrak

NERACA

Jakarta – Semua Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan Batubara (PKP2B) mau melakukan renegosiasi kontrak. Semua yang disyaratkan pemerintah dapat diterima dengan baik, seperti pembangunan pabrik pengolahan hasil tambang (smelter), meningkatkan royalti, hilirisasi industri, maupun pengurangan lahan produksi. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Jumat (12/7).

Yang besar-besar seperti Freeport, mereka sedang berjalan renegosiasinya, Newmont kan dispesasi sudah 51%. Jadi tidak ada yang tidak mau,” kata Hatta usai rapat koordinasi (rakor) pembahasan renegosiasi KK dan PKP2B, serta hilirisasi pertambangan.

Peningkatan royalti adalah salah satu yang merupakan isi dari renegosiasi kontrak, namun Hatta enggan menyebutkan berapa besaran kenaikan royalti untuk negara. “Ya tidak usah saya omongin dulu, masih dalam negosiasi,” kata dia.

Menurutnya, semua pihak telah setuju adanya kenaikan royalti di atas 1%. Ia juga mengatakan dengan adanya kenaikan royalti maka dapat meningkatkan penerimaan negara melalui sektor pajak. “Penerimaan negara jauh lebih baik intinya,” ungkap dia.

Hanya saja, lanjut Hatta, untuk pembangunan pabrik smelter tidak dapat sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah yakni pada 2014. “Semua ingin membagun smelter tapi mungkin terkejar di 2014 untuk itu bagaimana treatment kita untuk soal seperti ini, itu kita bahas. Minggu depan akan kita bahas lagi, saya meminta kepada Menteri ESDM untuk menuntaskan dulu hasil rapat ini kemudian nanti dilaporkan lagi,” jelas Hatta. [iqbal]

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…