NERACA

Bandung - Selama Bulan Juni 2011 Pemerintah Pusat telah menggelar program sensus nasional kerbau dan sapi. Untuk di Jabar, ditargetkan program tersebut dapat terealisasi 100%, dengan demikian, jumlah populasi sapi dan kerbau seluruhnya dapat terverifikasi.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Provinsi Jawa Barat, Kusmayadi Tatang Padmadinata dalam keterangannya kepada  Harian Ekonomi NERACA di Bandung, Kamis, (30/6).

Menurut Kusmayadi, terkait dengan sensus nasional sapi dan kerbau, realisasinya sampai posisi 20 Juni 2011 di Jabar, prosentasenya telah mencapai 79%. Dengan pencapaian tersebut, optimis pada akhir bulan Juni ini, sensus dapat terealisasi 100%.

Berdasarkan hasil evaluasi pada sensus sampai 20 Juni 2011, lanjut Kusmayadi Tatang Padmadinata, ada beberapa populasi sapi dan kerbau yang belum seluruhnya terdata. Populasi sapi dan kerbau yang belum terdata seluruhnya pada umumnya terjadi pada daerah-daerah dengan populasi  sapi dan kerbau dalam jumlah banyak diantaranya di KBB, Kabupaten Bandung dan Bogor.

Sensus Nasional  kerbau dan sapi, lanjut  Kusmayadi,  dalam konteks kepentingan perencanaan pembangunan sektor peternakan  khususnya dalam rangka penguatan jumlah populasi ternak khususnya sapi dan kerbau urgen untuk dilakukan karena pendataan sapi  dan kerbau terakhir dilakukan tahun 1967 silam.

Selama ini, pendataan populasi sapi dan kerbau dilakukan bersamaan dengan bidang lainnya di bidang pertanian. Data melalui sensus nasional, mempunyai keunggulan karena akan menghasilkan data tersier sehingga data yang dihasilkan akan lebih akurat lagi.