Berburu Saham Murah, IHSG Kembali Rebound

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Rabu sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat 74,844 poin (1,70%) ke level 4.478,644. Sementara Indeks LQ45 menanjak 16,792 poin (2,31%) ke level 745,005. Aksi beli yang dilakukan investor domestik menjadi pemicu menguatnya indeks BEI. Hal ini beralasan, karena posisi indeks yang sudah anjlok kemarin dimanfaatkan untuk perburuan saham murah.

Berikutnya, indeks BEI Kamis diproyeksikan akan bergerak menguat seiring masih berlanjutnya investor domestik terhadap saham-saham murah. Indeks sendiri akan bergerak di level 4.478-4.500. Pada perdagangan kemarin, investor lokal makin getol berburu saham setelah melihat posisi indeks yang sudah cukup rendah. Investor asing masih setia jual saham.

Transaksi asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 558,45 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 167.240 kali pada volume 4,877 miliar lembar saham senilai Rp 5,883 triliun. Sebanyak 180 saham naik, sisanya 76 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Sementara bursa di Asia bergerak mixed cenderung menguat diakhir perdagangan, setelah diawal kompak bergerak di zona hijau. Bursa saham Jepang terkena aksi ambil untung dan jatuh ke teritori negatif.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Unilever (UNVR) naik Rp 1.550 ke Rp 29.400, Mayora (MYOR) naik Rp 1.100 ke Rp 29.600, Sarana Menara (TOWR) naik Rp 950 ke Rp 27.950, dan Indocement (INTP) naik Rp 950 ke Rp 21.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Permata Prima (TKGA) turun Rp 400 ke Rp 1.240, Golden Energy (GEMS) turun Rp 350 ke Rp 2.000, Matahari (LPPF) turun Rp 200 ke Rp 10.800, dan Pembangunan Jaya (PJAA) turun Rp 100 ke Rp 1.230.

Pada perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup menguat 56,201 poin (1,28%) ke level 4.460,001. Sementara Indeks LQ45 menanjak 14,103 poin (1,94%) ke level 742,316. Aksi beli selektif membuat hampir seluruh indeks sektoral di lantai bursa menghijau. Sayangnya saham-saham komoditas terkena aksi ambil untung dan harus jatuh ke zona merah.

Investor domestik kembali mendominasi aksi beli di tengah aksi jual yang dilakukan investor asing. Hingga siang ini asing tercatat melakukan jual bersih dengan nilai cukup besar. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 90.396 kali pada volume 2,282 miliar lembar saham senilai Rp 2,93 triliun. Sebanyak 139 saham naik, sisanya 94 saham turun, dan 79 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Unilever (UNVR) naik Rp 1.200 ke Rp 29.050, Sarana Menara (TOWR) naik Rp 950 ke Rp 27.950, Indocement (INTP) naik Rp 800 ke Rp 21.650, dan Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 450 ke Rp 8.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 450 ke Rp 28.050, Golden Energy (GEMS) turun Rp 350 ke Rp 2.000, Permata Prima (TKGA) turun Rp 340 ke Rp 1.300, dan Matahari (LPPF) turun Rp 300 ke Rp 10.700.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 10,37 poin atau 0,24 persen ke posisi 4.414,17, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,65 poin (0,36%) ke level 730,86.\"Aksi jual mulai berkurang, kami mengharapkan terjadi dorongan beli yang cukup signifikan sehingga pergerakan IHSG BEI lebih positif,\" kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada.

Reza Priyambada menambahkan, potensi koreksi yang ada juga diperkirakan sudah mulai terbatas sehingga peluang laju indeks BEI masih terbuka. Sementara itu, analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung menambahkan, potensi penguatan saham-saham domestik secara teknikal cukup besar terjadi pada dua sektor yang telah terkoreksi signifikan dalam satu pekan terakhir yakni properti dan konstruksi.

Selain itu, lanjut Benedictus Agung, bursa saham Asia pada Rabu yang dibuka cenderung menguat seiring dengan antisipasi pasar terhadap data neraca perdagangan China yang akan diumumkan Rabu pagi menjadi salah satu pendorong indeks BEI,”Kendati demikian, IHSG BEI masih dibayangi sentimen negatif dari pasar obligasi dalam negeri yang terkoreksi, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan masih kuatnya aksi jual asing dalam sepekan terakhir,\" kata dia.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka menguat 307,90 poin (1,49%) ke level 20.990,91, indeks Nikkei-225 naik 72,59 poin (0,47%) ke level 14.540,53, dan Straits Times menguat 24,02 poin (0,76%) ke posisi 3.202,81. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…