Koperasi Belum Menjadi Soko Guru Perekonomian

NERACA

Jakarta - Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) menyatakan sampai saat ini koperasi belum menjadi soko guru perekonomian nasional apalagi diperhitungkan sebagai pelaku ekonomi yang penting seperti BUMN dan perusahaan swasta. \"Mewujudkan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional rasanya masih tetap sebagai slogan atau jargon saja,\" kata Ketua Majelis Pakar Dekopin Teguh Boediyana di Jakarta, Selasa (9/7). 

Padahal pada 12 Juli 2013, Indonesia akan memperingati hari ulang tahun ke-66 koperasi, tetapi tetap saja semangat berkoperasi hanya terjadi pada saat peringatan hari koperasi setiap 12 Juli. Sejak era Orde Baru peringatan hari koperasi hampir selalu dihadiri oleh presiden atau wakil presiden sebagai pemimpin tertinggi negara. 

\"Kehadiran pemimpin tertinggi harusnya membuat pemerintah sadar pada eksistensi koperasi,\" katanya. Namun, nyatanya saat ini bahkan koperasi semakin terlihat termarginalisasi dan terpinggirkan. \"Banyak faktor yang menyebabkan wadah koperasi semakin pudar. Salah satunya kurangnya komitmen pemerintah untuk memberdayakan koperasi,\" jelas Teguh. 

Dia berpendapat keberadaan Kementerian Koperasi dan UKM atau pun UU Nomor 17/2012 tentang perkoperasian bukanlah hal yang esensial sebagai wujud komitmen pemerintah pada koperasi. Hal yang lebih penting, kata Teguh, justru komitmen para pemegang otoritas di negara kita termasuk presiden, menteri, dan pimpinan lembaga tinggi negara untuk memberdayakan koperasi di semua sektor kegiatan ekonomi dan sosial. 

\"Secara kasat mata kita melihat adanya egosektoral dan ketidaksamaan persepsi tentang pentingnya wadah koperasi sebagai instrumen untuk mewujudkan demokrasi ekonomi di berbagai kementerian,\" terangnya. [rin]

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…