Realisasi Pendapatan Negara Capai 41,5%

NERACA

Jakarta - Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengatakan realisasi pendapatan negara pada semester I 2013 telah mencapai Rp623,2 triliun atau 41,5% dari target dalam APBN-Perubahan sebesar Rp1.502 triliun. \"Realisasi pendapatan negara telah mencapai 41,5% dari target,\" ujar Chatib dalam rapat Badan Anggaran membahas realisasi APBN semester I 2013 di Jakarta, Senin (8/7).

Dia menjelaskan dari pendapatan negara tersebut, penerimaan perpajakan tercatat Rp485,4 triliun atau 42,3% dari target Rp1.148,4 triliun dan penerimaan negara bukan pajak Rp137,1 triliun atau 39,3% dari target Rp349,2 triliun. Sedangkan belanja negara mencapai Rp677,7 triliun atau 39,3% dari pagu Rp1.726,2 triliun, dan belanja pemerintah pusat mencapai Rp421,1 triliun atau 35,2% dari pagu Rp1.196,8 triliun.

\"Harus ada langkah dan upaya agar target penyerapan dapat meningkat, terutama pada semester II 2013,\" kata Chatib. Dengan demikian, defisit anggaran tercatat Rp54,5 triliun atau 24,3% dari target Rp224,2 triliun atau sebesar 2,38% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sementara, terkait dengan asumsi makro hingga pertengahan tahun, pemerintah mencatat perkiraan pertumbuhan ekonomi 6,1%, laju inflasi (yoy) mencapai 5,9% dan nilai tukar rupiah Rp9.742 per dolar AS. \"Perkiraan pertumbuhan 6,1% pada semester pertama, karena impor barang modal untuk investasi mengalami perlambatan dan kenaikan harga BBM berpengaruh ke konsumsi dan laju inflasi,\" ujar Chatib.

Selain itu, rata-rata asumsi makro lainnya hingga akhir semester pertama adalah tingkat bunga SPN tiga bulan 3,8%, harga ICP minyak 105,4 dolar AS per barel, lifting minyak 827 ribu barel per hari dan lifting gas 1.205 ribu barel per hari setara minyak.

Asumsi makro dalam APBN-Perubahan 2013 antara lain pertumbuhan ekonomi 6,3%, laju inflasi (yoy) 7,2 persen, nilai tukar rupiah Rp9.600 per dolar AS, tingkat bunga SPN tiga bulan lima persen, harga ICP minyak 108 dolar AS per barel, lifting minyak 840 ribu barel per hari dan lifting gas 1.240 ribu barel per hari setara minyak. [ardi]

BERITA TERKAIT

Indonesia Re Dorong Adanya Ahli Business Interruption di Asuransi Properti

  NERACA Jakarta – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mendorong adanya ahli atau expertise di bidang business interruption (BI) pada asuransi…

Muamalat Hadirkan Fitur Kurban Online di Aplikasi DIN

    NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memudahkan nasabah untuk melakukan pembelian hewan kurban secara online melalui…

Aftech Kerjasama LHoFT untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan

    NERACA Jakarta – Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menjalin kerja sama dengan Luxembourg House of Financial Technology (LHoFT) Foundation…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Raih Penghargaan CSR & PDB Awards 2024 dari Wapres

  NERACA Jakarta – PT TASPEN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berkontribusi aktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat,…

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Keanggotaan Link

    NERACA Jakarta – PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb syariah) resmi tergabung dalam keanggotaan layanan Link yang dikelola oleh PT…

Perkuat Sistem Dana Pensiun bagi Pekerja Informal

    NERACA Jakarta – Asian Development Bank (ADB) merekomendasikan para pemerintah di wilayah Asia untuk memiliki dan memperkuat sistem…