BEI Tidak Persoalkan Stabilisasi Harga IPO

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menegaskan, pihaknya tidak mempermasalahkan rencana underwriter melakukan opsi stabilisasi harga pasar IPO untuk menyerap investor

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan, opsi stabilisasi harga diperbolehkan dan tergantung dari kesepakatan antara underwriter dengan calon emiten, “Hal itu tercantum pada peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.XI.B.4 tentang stabilisasi harga saham dalam rangka penawaran umum perdana,” katanya di Jakarta, Senin (8/7).

Menurut dia, penjagaan terhadap harga saham IPO juga tergantung dari kemampuan perusahaan penjamin emisinya. Jika perusahaan penjamin emisi itu memiliki dana yang cukup diperkirakan harga sahamnya akan stabil. Meski demikian, dana untuk stabilisasi harga yang dilakukan oleh underwriter biasanya terbatas.

Jika dananya sudah habis maka pergerakannya akan tergantung pasar. Namun sejauh ini perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI merupakan perusahaan yang memiliki kinerja positif sehingga sahamnya diminati investor.

Direktur Utama PT Andalan Artha Advisindo Securities, Th Andri Rukminto mengatakan, ditengah fluktiasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berdampak pada berkurangnya minat investor dalam menyerap harga saham perdana (initial public offering/IPO).

Maka untuk menyiasati hal tersebut, perusahaan sekuritas yang meng-handle IPO calon emiten ternyata memiliki beberapa strategi jitu, khususnya opsi stabilisasi harga atau pemberian pemanis (sweetener). Hal ini dianggap dapat dilakukan untuk menambah minat investor terhadap saham IPO yang ditawarkan, “Kami biasanya akan menawarkan kepada calon emiten tiga hal ketika kondisi pasar sedang fluktuatif,”tandasnya.

Dia menambahkan, hal ini dilakukan sebagai opsi pemanis dan stabilisasi harga ataupun menurunkan porsi saham yang dilepas ke publik untuk memastikan sahamnya dapat terserap seluruhnya, “Kami juga baru berani melanjutkan rencana IPO ketika penawaran investor sudah 80% dari jumlah total saham yang dilepas,”jelasnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…