Airasia Targetkan 750 ribu Penumpang - Jelang Lebaran

NERACA

Jakarta - Perusahaan penerbangan PT Indonesia AirAsia menargetkan 750 ribu penumpang akan melakukan penerbangan selama menjelang hari raya Lebaran atau Idul Fitri. \"Kami menargetkan penjualan tiket pesawat untuk 750 ribu penumpang selama menjelang dan saat hari Lebaran,\" kata Direktur Komersil PT AirAsia Indonesia Bernard Francis di Jakarta, Kamis (4/7).

Menurut Bernard, walaupun pihaknya hanya menargetkan 750 ribu penumpang untuk masa lebaran, namun perusahaan penerbangan itu akan menyiapkan kursi penumpang lebih dari yang ditargetkan, yaitu sebanyak 900 ribu kursi. Dia menyampaikan bahwa pada saat lebaran tahun lalu, tercatat AirAsia menerbangkan 580 ribu penumpang.

\"Untuk lebaran 2013 ini kami menargetkan 750 ribu penumpang, atau peningkatan sekitar 29 persen dari saat Lebaran 2012,\" jelasnya. Oleh karena itu, kata Bernard, dalam upaya meningkatkan jumlah penumpang selama menjelang Idul Fitri 2013, AirAsia menjalin kerja sama dengan Bank Permata dan PT Jati Piranti Solusindo untuk menyediakan layanan pembelian tiket pesawat melalui e-channel (electronic channel).

\"Kini melalui sistem pembayaran tiket e-channel, pelanggan AirAsia dapat dengan mudah memesan tiket penerbangan melalui \'call center\', lalu membayar tiket tersebut melalui seluruh mesin ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama, Prima, dan Alto,\" ujarnya. Direktur Komersil PT AirAsia Indonesia itu mengaku peluncuran program tiket e-channel itu bertujuan meningkatkan jumlah penumpang selama hari raya Ramadhan dan Idul Fitri.

\"Sebenarnya bulan ramadan adalah masa-masa yang \'sulit\' bagi perusahaan-perusahaan penerbangan. Namun, menjelang lebaran, permintaan justru meningkat 50%. Maka kami rasa ini adalah masa yang tepat untuk meluncurkan program pembelian tiket melalui e-channel karena bertepatan dengan masa liburan dan hari raya,\" lanjutnya.

Selain itu, dia menambahkan program tiket e-channel itu memang bertujuan mempermudah calon penumpang perusahaan penerbangan itu dalam membeli tiket, khususnya bagi yang tidak memiliki kartu kredit dan tidak sempat membeli tiket secara langsung. [retno]

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…