Allianz Luncurkan SmartLink CI100 - Lindungi Nasabah dari Penyakit Kritis

NERACA

Jakarta - Untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas perlindungan terhadap penyakit kritis serta memberikan perlindungan yang lebih menyeluruh kepada nasabah, PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) meluncurkan Allianz SmartLink CI100. “Ini terdiri dari manfaat perlindungan dari kondisi penyakit kritis terlengkap saat ini hingga 100 kondisi,” kata Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Joachim Wessling di Jakarta, Rabu (3/7).

Perlindungan Allianz SmartLink CI100 ini hadir dengan perlindungan yang lebih menyeluruh serta perlindungan terhadap tertanggung juga dimulai dari kondisi awal (early stage) hingga kondisi akhir (advanced stage). Joachim mengatakan untuk beberapa penyakit kritis akan dilindungi hingga nasabah berada pada kondisi terparah (catastrophic stage).

Selain itu, tertanggung akan mendapatkan perlindungan sampai usia 1100 tahun dan mereka memiliki fasilitas multiple claims selama manfaat polis asuransi tambahan yang berlaku. “Manfaat lainnya yang dapat diperoleh dari SmartLink CI100 adalah ambahan uang pertanggungan jika tertanggung harus menjalani Angioplasty dan jika terdiagnosa Komplikasi Diabetes,” ujar Joachim.

Lebih lanjut Joachim menjelaskan, bahwa yang ditakutkan dari penyakit kritis bukan hanya tentang penyakitnya, namun persoalan biaya yang harus dikeluarkan dalam proses penyembuhan merupakan salah satu yang harus diperhatikan. “Soal biaya yang diperlukan untuk berobat dan berbagai macam tindakan penyembuhan, sudah seharusnya kita tidak perlu menunggu sampai penyakit datang,” imbuhnya.

Dia juga mengatakan tidak perlu untuk menunggu hingga penyakit datang, serta Joachim berharap Allianz SmartLink CI100 dapat diterima dengan baik sebagai komitmen perusahaan dalam member yang terbaik bagi nasabah Allianz.

Berdasarkan data klaim yang dimiliki oleh Allianz Life, tercatat bahwa lima penyakit kritis yang paling banyak diklaim selama dua tahun terakhir adalah kanker, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal dan tumor otak jinak. Faktanya penyakit kritis memiliki tahapan dan jenis yang jumlahnya tidak sedikit.

“Kami melihat angka klaim terhadap penyakit kritis setiap tahunnya masih cukup tinggi 38,5% klaim sepanjang 2012 berasal dari klaim terhadap penyakit kritis dengan perlindungan sejak early stage, penyakit kritis bisa diangani lebih awal untuk mendapatkan perawatan yang lebih cepat dan baik,” kata Chief Operating Officer, Allianz Life Indonesia, Todd Swihart.

Hasil survey yang dilakukan oleh Allianz terhadap 1.944 responden di 11 kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Manado, Bali, Surabaya dan Makasar menunjukan responden yang menyatakan bahwa mereka menyadari akan risiko penyakit kritis dan potensi tingginya biaya pengobatan yang diperlukan. [sylke]

BERITA TERKAIT

Dukung Keberlanjutan CSA, Pemprov Sumut Gelar Bimtek di Tapanuli Utara

NERACA Tapanuli Utara - Sejumlah provinsi lokasi kegiatan Climate Smart Agriculture [CSA] berupaya mereplikasi inovasi CSA, seperti ditempuh Pemerintah Provinsi…

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

*SIARAN PERS*  *UNTUK DITERBITKAN SEGERA* *Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja* Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah…

BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batubara Jadi Energi Nuklir

    NERACA Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ikut terlibat dalam transisi energi fosil ke energi baru…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Dukung Keberlanjutan CSA, Pemprov Sumut Gelar Bimtek di Tapanuli Utara

NERACA Tapanuli Utara - Sejumlah provinsi lokasi kegiatan Climate Smart Agriculture [CSA] berupaya mereplikasi inovasi CSA, seperti ditempuh Pemerintah Provinsi…

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

*SIARAN PERS*  *UNTUK DITERBITKAN SEGERA* *Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja* Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah…

BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batubara Jadi Energi Nuklir

    NERACA Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ikut terlibat dalam transisi energi fosil ke energi baru…