Memanfaatkan Masa Libur Sekolah - Oleh: Aries Musnandar, Dosen UIN Malang

Saat ini menjelang tahun ajaran baru banyak sekolah sibuk melaksanakan penerimaan siswa baru sementara anak didiknya mendapatkan liburan sekolah yang berminggu-minggu lamanya. Bagi keluarga siswa/pelajar/mahasiswa yang memiliki cukup uang, waktu dan kesempatan, tidak jarang mereka pergi bersama entah keluar kota bahkan keluar negeri menikmati masa liburan. Namun tidak sedikit pula keluarga yang tidak memiliki kesempatan untuk pergi bersama liburan baik yang dikarenakan tidak memiliki dana maupun yang tidak mempunyai waktu dan kesempatan meluangkan waktu akibat kesibukan orang tua ditempat kerjanya.

Fenomena sibuknya orangtua (ayah ibu) bekerja sehari-hari di masa sekarang ini sudah merupakan hal biasa. Mereka berdua (orang tua) bekerja tidak hanya karena untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga tetapi ada juga yang ibunya bekerja meski secara finansial sebenarnya cukup ayahnya saja yang bekerja. Alhasil, anak yang menikmati liburan hanya \\\\\\\\\\\\\\\"drs\\\\\\\\\\\\\\\" alias dirumah saja.

Pada waktu beberapa dekade lalu di kota-kota masih banyak lahan-lahan kosong berupa lapangan terbuka yang dapat dimanfaatkan anak-anak untuk bermain-main. Pada masa itu anak-anak leluasa bermain bola dan olahraga lainnya, mulai pagi hingga sore lapangan-lapangan terbuka penuh dipadati mereka yang mengisi waktu liburnya disana. Tapi itu fenomena tigapuluh tahunan lalu yang lahan terlantar tersedia cukup banyak. Sekarang ini lahan-lahan tersebut telah dipenuhi bangunan-bangunan baik untuk tempat tinggal dan rumah maupun untuk usaha seperti ruko, perkantoran dan pusat perbelanjaan.

Akibatnya, dewasa ini terutama di perkotaan sulit menemukan lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk anak-anak berkreativitas dan menyalurkan waktu lengang berolahraga atau kegiatan positif lainnya. Disisi lain pemerintah kota yang diberikan amanah untuk mengelola kota secara seimbang tidak mampu melestarikan taman-taman, lapangan terbuka dan lahan hijau untuyk dijadikan tempat menyenangkan bagi warganya berkumpul dan berinteraksi.

Bahkan, kebanyakan pemerintah di kota-kota tampak bangga bila di daerahnya terdapat tempat perbelanjaan modern, perumahan/apartemen mewah dan tempat rekreasi wisata megah (yang tentunya mahal), pelebaran dan penambahan jalan atau tumbuhnya secara meroket jumlah rumah toko (ruko). Pemangku kebijakan yang memiliki \\\\\\\\\\\\\\\"syahwat modern\\\\\\\\\\\\\\\" seperti ini sesungguhnya berbahaya bagi keseimbangan ekosistem, kenyamanan hidup dan kesehatan masyarakat secara luas.

Polusi, limbah dan kemacetan dimana-mana, air tanah semakin menipis, ruang gerak masyarakat berkespresi dan beraktivitas pun kian terbatas. Konsekuensinya lahan bermain untuk anak-anak yang memang dibutuhkan dalam masa pertumbuhannya itu tidak memadai secara kuantitas dan kualitas. Oleh karena itu masa liburan sekolah sekarang ini sungguh menyedihkan dan kita perlu prihatin tentang hal ini.

Dengan mencermati situasi rumit seperti dipaparkan diatas tentu diperlukan solusi kreatif agar masa libur sekolah anak-anak dapat dimanfaatkan optimal meski dalam hal ini perhatian dan kepeduliaan pemangku kepentingan di sekolah dan pemerintahan masih rendah.

Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa gagasan yang mungkin bisa dipertimbangkan untuk dioptimalkan lagi dalam mengatasi terbuangnya waktu percuma mereka (siswa/mahasiswa) dan aktvitasnya agar menjadi lebih efektif dan efisien.

Ide pertama yaitu siswa atau pun mahasiswa dibuatkan program mengikuti pelayanan komunitas (community services) di berbagai lembaga non profit dan nirlaba, misalnya rumah yatim piatu, rumah jompo. rumah sakit dan lembaga-lembaga lain yang memiliki program pelayanan masyarakat seperti BNN (Badan Narkotika Nasional), Kepolisian, LBH (Lembaga Bantuan Hukum).

Kedua, siswa dan mahasiswa bisa diikutsertakan mengikuti program dipesantren yang mengarahkan mereka untuk lebih memahami lebih baik lagi pelajaran agama khususnya terkait dengan pembentukan karakter dan budi pekerti (akhlakul karimah). Ketiga, pemerintah daerah/kota dapat menyelenggarakan program-program kreativitas bagi remaja dan pemuda seperti lomba teatrikal, seni suara, olah raga dan lain-lain untuk mengekspresikan jiwa dinamis mereka. (uin-malang.ac.id)

BERITA TERKAIT

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…

BERITA LAINNYA DI Opini

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…