MIPI Menyusun \"Buku Putih\" Pemerintahan - Prihatin Korupsi Semakin Mengakar

NERACA

Jakarta - Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) tengah menyiapkan sebuah buku putih tentang sistem pemerintahan dari zaman ke zaman. Buku ini merupakan potret besar tentang jalannya pemerintahan sejak zama pendudukan Belanda, era Orde Lama, Orde Baru hingga era Reformasi. Buku tersebut berjudul \"Buku Putih Pemerintahan Indonesia\". MIPI mengharapkan, dari buku itu, dapat diambil satu pelajaran tentang manajemen pemerintahan yang ideal.

 Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan MIPI, Ryaas Rasyid, di sela-sela Seminar MIPI Lecture yang menghadirkan Guru Besar Universitas Hawaii, Henningsen, yang bertajuk \"The World Without Center: The Domestic Preoccupations of AmericaN Europen and China\" di Jakarta, akhir pekan lalu.

\"Jadi dalam buku ini kita fokuskan pada penguatan sistem. Dari segi manajemen pemerintahan saja sudah banyak masalah, di mana sangat tidak efesien, tak produktif, korupsi dan sebagainya. Tak hanya kita gambarkan, tapi melakukan perbaikan masa depan pemerintah Indonesia seperti apa? Sehingga generasi yang akan datang bisa belajar,\" ujar Ryas.
 
Mantan Menteri Otonomi Daerah itu menjelaskan, saat ini buku tersebut sedang disusun dan ditargetkan akhir tahun sudah selesai. Isi buku itu meliputi sisi sejarah pemerintahan sejak berdirinya republik ini, ke mana arah dan bentuknya, dan bagaimana idealnya. Dia mengaku prihatin, saat ini pemerintahan sedang dilanda sejumlah masalah, termasuk kasus-kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah dan kalangan anggota  DPR dan DPRD.
 
“Kita tidak bicara kasus per kasus, tapi lebih kepada penguatan sistem manajemen agar mencapai sistem pemerintahan yang idealistis,” kata dia. Namun, buku itu tidak sengaja diperuntukkan bagi pemerintahan yang ada sekarang, namun lebih pada  pembelajaran. Hal itu menjadi layak dibawa oleh kalangan umum sebagai upaya memberikan masukan agar mampu mewujudkan sistem pemerintahan yang idela, yaitu yang mampu melayani kebutuhan masyarakat.  
 
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum MIPI Fauzi Bowo menambahkan, \"Buku Putih Pemerintahan Indonesia\" ini merupakan program yang lebih substansial. \"Diharapkan melalui buku ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif pemerintahan Indonesia masa lalu, yang sedang berlangsung saat ini, dan masa yang akan datang,\" kata Fauzi yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta.
 
Rujukan calon pemimpin
Sementara itu, Kepala Bidang Humas MIPI Asri Hadi menjelaskan, ng juga Ketua Panitia mengatakan, para pakar di MIPI akan merekonstruksi kembali buku-buku tentang pemerintahan yang sudah ada. \"Masing-masing  itu kan punya pandangan tersendiri, tanggapan tersendiri pula. Nah kita dari MIPI merekonstruksi itu semua. MIPI ingin membuat semacam ringkasan dari semuanya. Sehingga bagi praja-praja, calon-calon pemimpin masa datang punya gambaran,\" kata staf pengajar IPDN dan dosen tamu Seskoal.

Untuk menyusun buku itu, MIPI membentuk tim pakar seperti Ryaas Rasyid, Arbi Sanit, Chusnul Mar’iyah, Ramlan Surbakti, dan para guru besar komunikasi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. 
Asri juga menjelaskan, untuk meningkatkan khasanah keilmuan, MIPI secara rutin mengadakan sejumlah kegiatan yang berskala nasional dan international dan melibatkan para pakar dari luar negeri. Selain itu, MIPI juga mengirimkan delegasi untuk mengikuti seminar di luar negeri. [ardi]

BERITA TERKAIT

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…