Tidak Memiliki Beban Bunga - Pendanaan Lewat Pasar Modal Masih Menarik

NERACA

Jakarta  - Meskipun kondisi pasar saham belum menunjukkan pemulihan yang berarti, namun pendanaan lewat pasar modal dinilai masih menaik, “Kondisi pasar keuangan yang belum stabil saat ini, pendanaan melalui saham cukup baik dikarenakan tidak memiliki beban bunga,\" kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen di Jakarta, Kamis (27/6).

Menurutnya, pendanaan melalui pasar saham juga lebih menarik dibandingkan surat utang (obligasi). Meski demikian, lambat laun pendanaan obligasi juga akan tetap menarik. Tercatat, saat ini ada sembilan perusahaan sedang tahap proses untuk melakukan penawaran umum terbatas (right issue).

Sementara sekitar 21 perusahaan juga sedang proses pelaksanaan penawaran umum saham perdana (IPO), “Sebanyak 21 perusahaan sedang proses IPO, sepanjang tahun ini sudah ada 16 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI,”tuturnya.

Hoesen mengharapkan bertambahnya jumlah perusahaan yang melepas sahamnya ke publik dapat memulihkan pasar modal yang sedang bergejolak. Karena kehadiran perusahaan baru di BEI semoga memulihkan pasar modal.

Dia juga menambahkan, pihak terus berupaya untuk meyakinkan perusahaan agar tidak menunda pelaksanaan IPO sehingga pendanaan dari pasar modal untuk melakukan ekspansi dapat terealisasi.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Ito Warsito mengatakan kondisi pasar saham global yang sedang dalam tren pelemahan tidak berdampak pada minat perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di bursa.\"Minat perusahaan untuk melepas saham ke publik masih tinggi,\" katanya.

Sebagai informasi, data World Federation of Exchange menyebutkan, sepanjang kuartal pertama 2013, kapitalisasi pasar BEI sudah mencapai US$ 495,27 miliar atau telah melampaui kapitalisasi pasar bursa Malaysia di level US$ 462,53 miliar. Meski demikian, jumlah tersebut masih di bawah kapitalisasi pasar bursa Singapura di US$ 800,32 miliar.

Karena itu, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati pernah menyatakan, kinerja pasar modal Indonesia dinilai terbaik ketiga di kawasan Asia setelah Jepang dan Filipina. Alasannya, pertumbuhan indeks BEI juga tergolong tinggi dari sisi return, “Kinerja pasar modal kita masih lebih baik dibandingkan Asean, Asia, Asia Pasifik, dan Eropa. Kalau kita lihat return IHSG nomor tiga setelah Jepang dan Filipina,”ungkapnya.

Dirinya mencatat, per-10 Mei 2013 pergerakan IHSG berkisar 18,28% dan diyakini, pergerakan tersebut akan terus naik. Kendatipun demikian, kata Anny, dirinya akan terus memonitor pergerakan tersebut untuk mencegah terjadinya bubble ekonomi, “Sejauh hasil monitoring kondisinya masih baik, jika ada yang naik itu juga karena kinerja perusahaannya sedang naik. Kita juga jaga agar jangan sampai tiba-tiba turun,”tandasnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…