Citibank Ingin Kembangkan Produk Berbasis Digital

NERACA

Jakarta - Citibank Indonesia menilai jika produk-produk yang akan dikembangkan perseroan ke depan adalah produk-produk yang berbasis digital, dalam hal treasury & trade solutions. Pengembangan yang dilakukan akan sejalan dengan kebutuhan pasar, yakni mempermudah dan melakukan efisiensi dalam bertransaksi. SVP Treasury & Trade Solutions Citi Indonesia, Yoanna Darwin mengatakan, Citibank memiliki rencana untuk mengeluarkan produk-produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar, terutama yang bergerak di treasury & trade financial.

“Segala yang berkaitan dengan digital. Apa yang terjadi di market kita sesuaikan dengan kebutuhan market. Namun, kita tidak bisa kasih tahu produk apa. Tapi, yang jelas berkaitan dengan digital”, ungkap Yoanna di Jakarta, Rabu (26/6). Menurut dia, produk-produk yang berkaitan dengan digital merupakan suatu inovasi yang diperlukan dan menjadi era yang perlu diikuti.

Pasalnya, akan memberikan kemudahan bagi kalangan industri, terutama industri yang bergerak di ekspor impor. “Saat ini sudah era digital. Jadi, channel-channel yang berkaitan dengan digital itu yang kita lakukan. Namun, saya belum bisa beritahukan produk apa”, kata Yoanna. Pada sisi lain, dirinya mengaku bahwa kinerja sektor treasury & trade Citibank Indonesia tidak mengalami dampak yang signifikan terkait masih adanya pelemahan terhadap perekonomian global, terutama belum membaiknya kinerja perekonomian Eropa dan Amerika Serikat.

Bahkan diakui Yoanna, Citibank justru mengkawinkan sektor trade financing dengan cash management sebagai langkah mendukung pengembangan bisnis trade financing pada waktu mendatang. Langkah itu dilakukan untuk ikut serta mendukung aturan Bank Indonesia soal Devisa Hasil Ekspor (DHE). “Ini membantu aturan BI tentang DHE. Uang DHE yang masuk itu nanti kita cek melalui dua sektor itu. Benar tidak. Nanti, nasabah harus support kita juga, untuk nantinya kita laporkan kepada BI”, tukasnya. [ardi]

BERITA TERKAIT

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…