NERACA
Surabaya – Perusahaan aluminum untuk peralatan rumah tangga, PT Langgeng Makmur Tbk menargetkan penjualan tahun ini sebesar sebesar Rp 701,4 miliar dengan laba bersih Rp 7,4 miliar, “Nantinya target penjualan ini akan didukung oleh penjualan pipa PVC yang peningkatannya rata-rata 20% pertahun yang tidak hanya menyasar pasar ritel seiring meningkatnya proyek infrastruktur terbuka lebar,”kata Direktur Keuangan PT Langgeng Makmur Tbk Kosasih di Surabaya kemarin.
Dia menugturkan, guna meningkatkan penjualan perseroan akan menggandeng kerjasama dengan proyek-proyek pemerintah diantaranya dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Alam. Sebagai informasi, tahun lalu perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 598 miliar atau tumbuh 19,12% dengan nilai Rp 96 miliar dibandingkan penjualan tahun lalu hanya Rp 502 miliar.
Kosasih mengungkapkan, kenaikan penjualan masih didominasi oleh divisi alat dapur dari aluminium serta pipa dan fitting. Namun penjualan pada divisi lain juga meningkat sesuai target yang dicanangkan. Menurutnya, kendati kompetisi usaha makin ketat serta dibarengi dengan peningkatan harga minyak bumi yang berbanding lurus dengan harga bahan baku utama untuk divisi yang menggunakan bijih plastic.
Lanjutnya, resiko usaha yang dihadapi perseroan adalah volatilitas mata uang rupiah terhadap mata uang lainnya disamping tingginya tingkat inflasi yang dapat mengakibatkan penurunan daya beli konsumen, “Meski demikian, perseroan memiliki strategi dalam menetapkan harga serta efisiensi produksi,”tandasnya.
Dia menambahkan, koreksi harga juga dilakukan oleh kompetitor sehingga startegi yang tercermin pada misi perusahaan yaitu unggul dalam inovasi dan efisiensi serta mampu memberikan nilai tambah diaharapkan akan meningkatkan produktivitas dan profitabilitas perseroan secara keseluruhan.
Kemudian guna memperkuat struktur permodalam, perseroan mendapatkan fasilitas pendanaan dari Bank Mandiri berupa fasilitas kredit modal kerja maksimum Rp260 miliar disamping fasilitas kredit investasi senilai Rp 25 muliar. Selain itu, hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) juga menyetujui untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan hutang sebagian besar atau seluruh harta kekayaan perseroan berkaitan dengan hutang perseroan kepada lembaga perbankan dan institusi keuangan lainnya.
Asal tahu saja, dari total penjualan perseroan, 96% merupakan penjualan untuk pasar dalam negeri. Selain itu membaiknya pasar property dalam negeri juga turut meningkatkan permintaan pasar atas produk pipa dan fitting baik yang berbahan dasar PVC resin maupun PE. Sedangkan potensi pasar ekspor yang besar khususnya di kawasan Asia dengan telah diberlakukannya CAFTA yang akan mengurangi hambatan tarif (Shanty)
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…