Pemerintah Jamin Harga Sejumlah Produk Pangan Tak Akan Naik - Pasca Kebijakan BBM

NERACA

 

Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menegaskan bahwa sejumlah komoditas seperti tepung terigu, minyak goreng, makanan, minuman tidak akan mengalami kenaikan menyusul harga BBM yang naik.

\"Kami telah mendapatkan komitmen dari para Asosiasi seperti asosiasi tepung terigu, asosiasi minyak goreng, asosiasi makanan dan minuman serta asosiasi ritel untuk tidak menaikkan harga pasca kenaikan harga BBM,\" ungkap Bayu saat ditemui di kantornya, Senin (24/6).

Ia menyatakan setidaknya ada tiga alasan mengapa beberapa komoditas tersebut tidak mengalami kenaikan. Pertama, bahan bakar untuk produksi komoditas tersebut tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi. Kedua, hampir semua stok barang telah didistribusikan ke toko-toko ritel sebelum kenaikan harga BBM. Ketiga, para pengusaha telah mendapatkan keuntungan dari momentum Ramadhan.

Bahkan, kata dia, pada bulan Ramadhan ada industri garmen dan fasyen akan menikmati keuntungan bisa mencapai 500%. \"Jadinya kalau ada kenaikan maka mereka bisa menggantinya dengan volume yang meningkat. Bahkan dalam musim-musim sekarang, mereka justru menyelenggarakan diskon. Jadinya 3 hal tersebut yang membuat pengaruh kenaikan harga BBM tidak terlalu signifikan terhadap kenaikan harga produk,\" lanjutnya.

Namun demikian, lanjut Bayu, ada yang perlu dicermati mengenai tradisi-tradisi yang ada di Indonesia. Seperti yang terjadi di Jawa Barat yaitu tradisi Munggah. Menurutnya, pada setiap acara tradisi maka akan ada peningkatan produksi misalnya pada produk daging. \"Pada acara tradisi, biasanya makanan agak sedikit istimewa. Makanya, hal ini yang sedang kita cermati,\" jelasnya.

Bayu juga menerangkan, pada minggu pertama bulan Ramadhan maka konsumsi akan meningkat, setelah itu akan turun. Namun menjelang lebaran, konsumsi akan kemabali meningkat dan akan kembali menurun setelah lebaran. \"Siklus-siklus seperti ini yang perlu dicermati agar pasokan tetap tersedia meskipun permintaan meningkat,\" tuturnya.

Menurut dia, pihaknya selalu memantau pergerakan harga dari hari ke hari dengan mekanisme realtime. \"Hampir semua kebutuhan pokok termasuk jengkol yang kita pantau setiap hari. Kita juga bekerjasama dengan BPS dengan memantau harga di 66 kota seluruh Indonesia,\" ucapnya.

Kebutuhan Strategis

Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina telah mengusulkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, melalui Surat No. 243/PDN/SD/6/2013, untuk memprioritaskan secara kontinu kebutuhan pokok strategis selama bulan puasa dan Lebaran 2013, terutama pada H-4 sampai H+1 Lebaran, bagi komoditi beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabai, bawang, susu, air minum/mineral dalam kemasan, BBM, BBG, pupuk, dan ternak. 

Pasca diumumkannya kenaikan harga BBM Jumat lalu, harga kebutuhan pokok  memang ada kenaikan, namun kisarannya antara Rp500-2.000 perkg. Menurut Srie, pihaknya berharap harga tidak naik lagi menjelang masuknya bulan Ramadhan Juli mendatang. 

Hasil pantauan Kementerian Perdagangan, harga bahan kebutuhan pokok di 8 kota besar menjabarkan gula pasir masih stabil, minyak goreng curah telah terjadi kenaikan harga di Semarang dari sebelumnya Rp8.640 perkg  menjadi Rp8.730 perkg (naik 1,04%), di Surabaya dari sebelumnya Rp9.600 perkg menjadi Rp10.000 perkg (naik 4,17%), tepung terigu stabil, beras jenis medium terjadi kenaikan harga 1,81% di Jakarta dari sebelumnya Rp8.840 perkg menjadi Rp9.000 per kg.

Sementara untuk daging sapi di Jakarta telah terjadi kenaikan harga 2,15% dari Rp93.000 per kg menjadi Rp95.000 per kg. Di Bandung harga naik dari Rp95.000 per kg menjadi Rp98.000 per kg (3,16%). Semarang dari sebelumnya Rp78.000 per kg menjadi Rp78.600 per kg (0,77%). Di Yogyakarta, harga daging sapi  juga naik dari sebelumnya Rp94.334 per kg menjadi Rp94.667 per kg (0,35%). Sementara di Medan, Sumut, harga daging sapi juga naik dari sebelumnya Rp84.500 per kg menjadi Rp85.000 per kg (0,59%).

Daging ayam di Jakarta terjadi kenaikan harga dari Rp28.600 per kg menjadi Rp31.600 per kg (naik 10,49%). Bandung dari Rp31.000 per kg menjadi Rp32.000 per kg (naik 3,23%). Semarang dari Rp26.400 per kg menjadi Rp27.000 per kg (naik 2,27%). Di Surabaya terjadi kenaikan dari Rp25.000 per kg menjadi Rp26.000 per kg (4%). Demikian juga di Medan, Sumut, harga daging ayam naik 0,67% dari Rp24.833 per kg menjadi Rp25.000 per kg.

Telur ayam naik di Bandung 2,63% dari sebelumnya Rp19.000 per kg menjadi Rp19.500 per kg. Di Semarang dari sebelumnya Rp19.400 per kg menjadi Rp19.500 per kg. Sementara di Surabaya terjadi kenaikan dari sebelumnya Rp18.200 per kg menjadi Rp19.000 per kg (naik 4,4%).

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…