Gelar Trade Expo Indonesia 2013 - Kemendag Targetkan Transaksi US$2 miliar

NERACA

Jakarta – Kementerian Perdagangan menggelar event tahunan yaitu Trade Expo Indonesia (TEI) 2013 yang akan diadakan pada 16-20 Oktober 2013. Perhelatan ini ditargetkan mampumembukukan transaksi sampai US$2 miliar.

”Kami menargetkan transaksi kolektif  dari acara ini lebih dari US$2 miliar. Maka tidak ada alasan untuk tidak bisa mencapainya,” ungkap Menteri Perdagangan Gita Wirjawan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/6).

Target transaksi TEI mencapai US$2 miliar menurut Gita bukanlah hal yang mudah. Karena harus melibatkan banyak pihak baik pemerintah, kalangan dunia usaha sampai dengan masyarakat. Namun Gita merasa yakin lantaran setiap transaksi acara TEI selalu mengalami peningkatan.

”Pada 2011, transaksinya telah mencapai US$400 juta dengan 300 pengunjung. Kemudian di 2012 transaksinya melebihi US$1 miliar maka pada 2013 kita optimis dengan target US$2 miliar. Ini adalah suatu hal yang optimis dengan catatcan eksekusi harus bisa lebih baik,” tambahnya.

Dia menjelaskan, adanya event TEI maka produk dari Indonesia bisa lebih dikenal dengan negara yang bisa menghilirisasikan produknya. ”Nantinya dalam acara tersebut tidak hanya produk manufaktur, agri ataupun furniture tetapi juga lebih menggeluti produk yang lebih seksi seperti otomotif dan elektronik. Hal ini juga bisa memberikan shock power dan bisa memberikan kontribusi kepada neraca perdagangan Indonesia,” katanya.

Gita menuturkan setidaknya akan ada 2.000 peserta pameran dengan target pengunjung sebanyak 10.000 buyers international dan 25.000 pengunjung domestik. Nantinya, produk-produk yang akan ditampilkan pada TEI antara lain komponen otomotif, kakao, kopi, CPO, peralatan elektronik, alas kaki, furnitur, karet dan produk karet, tekstil dan produk tekstil, minyak esensial, kerajinan tangan, obat-obatan herbal, perhiasan dan aksesoris, kulit dan produk kulit, makanan olahan, produk pertanian, bahan bangunan, bahan kimia, makanan dan minuman, perabotan rumah tangga, barang pecah belah, produk kertas, dan peralatan olah raga.

Menurut Mendag, penyelenggaraan TEI merupakan salah satu kekuatan utama untuk meningkatkan ekspor. Secara khusus, penyelenggaraan TEI tahun ini juga merupakan upaya untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan posisi ekspor Indonesia ke negara-negara tradisional, serta untuk mengembangkan akses dan peluang pasar ekspor ke negara-negara non tradisional, seperti Asia, Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur dan Amerika Latin.

Dalam mewujudkan visi pemerintah untuk menjadikan TEI sebagai agenda pameran dagang tahunan yang bergengsi, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) Kemendag terus melakukan penyempurnaan dalam berkoordinasi, meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pameran, hingga memberikan perhatian khusus pada layanan pasca TEI demi meningkatkan kepuasan pengunjung terutama buyers mancanegara. DJPEN juga berkoordinasi dengan seluruh kantor perwakilan di luar negeri, termasuk Atase Perdagangan dan ITPC guna melakukan berbagai upaya promosi di luar negeri.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Gusmardi Bustami menjelaskan bahwa sebagian besar buyers internasional pada event TEI merupakan negara non tradisional seperti Nigeria, Afrika Selatan, Chili dan Peru. ”Pada tahun lalu, 80% buyers international berasal dari negara non tradisional. Afrika Selatan membawa sekitar 400 orang. Singapura membuat grup, Amerika, Jerman, Belanda dan Perancis pun ikut hadir. Dengan begitu, mudah-mudahan ditahun ini mereka bisa datang kembali,” jelasnya.

Sementara dikalangan dunia usaha mendukung kegiatan tersebut. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menyanggupi bahwa dunia usaha akan membantu sepenuhnya agar produk-produk Indonesia bisa dikenal lebih banyak baik dari kalangan domestik maupun mancanegara. ”Kita ingin membuktikan bahwa kita bisa, makanya kita butuh tempat untuk promosi,” kata Sofjan.

Penyelenggara dari event tersebut bahkan telah menyiapkan beberapa fasilitas yang akan mempermudahkan para peserta maupun pengujung. Seperti fasilitas digital printing, kecepatan akses internet ditambah, menyediakan ruang pertemuan yang bisa dimanfaatkan oleh buyers, menyediakan airport welcoming group , dan mengundang 4 bank untuk memudahkan bertransaksi sperti Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BNI dan Bank DKI.

Selain itu, perbedaan yang terdapat pada TEI kali ini adalah bisnis akselerasi workshop. Hal ini untuk membantu usaha kecil untuk mempelajari marketing, branding, ekspor maupun impor.

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…