BSM Bidik Segmen UMKM - Perkenalkan Bank Syariah ke Masyarakat Bawah

NERACA

Jakarta - Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri (BSM), Yuslam Fauzi, mengatakan pihaknya akan mengembangkan diri agar perbankan syariah bisa diterima oleh semua orang. “Jadi kami kembangkan cara agar bank syariah itu tidak hanya untuk masyarakat muslim saja,” ujar Yuslam di Jakarta, Selasa (18/6). Selain itu, BSM memiliki misi untuk menjadi bank retail dan bank usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “Kami serius untuk mengembangkan ini bisa dilihat dari ukuran portofolio UMKM kami baru 30% pada tahun 2012,” kata Yuslam. Dia menjelaskan, sudah 7 tahun BSM serius mengembangkan kredit usaha kecil. Hingga Desember tahun lalu porsi pembiayaan UMKM dan nonkorporasi BSM sebesar 73,3% dan porsi pembiayaan korporasi sebanyak 26,7%.

“Kami pro kepada masyarakat menengah bawah, hal ini sejalan dengan pelaksanaan syariah secara universal untuk meningkatkan kesejahteraan manusia,” imbuh dia. Lebih lanjut Yuslam mengatakan, untuk memaknai syariah perusahaan harus dekat dengan masyarakat bawah agar kerja sama berjalan dengan baik, hal inilah yang meningkatkan portofolio perusahaan. Untuk meningkatkan pelayanan BSM kini memiliki 789 outlet di seluruh Indonesia, yang terdiri atas 136 kantor cabang, 474 kantor cabang pembantu (KCP), 56 kantor kas (KK), tujuh konter layanan syariah (KLS) dan 116 Payment Point (PP).

“Padahal sejak tahun 2009, outlet kami hanya delapan. Artinya hingga tahun ini bertambah sekitar 781 buah, bisa di rata-ratakan kami buka outlet baru setiap dua minggu sekali,” kata Yuslam. Ekuitas BSM sepanjang 2012 tercatat naik 36,16% menjadi Rp4,18 triliun dari Rp3,07 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya peningkatan modal disetor dan laba perusahaan. Per Maret 2013, total aset BSM mencapai Rp55,48 triliun, atau tumbuh 11,81% dibanding posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp49,62 triliun. Sementara indikator BSM makin efisien terlihat pada rasio BOPO pada kuartal I 2013 sebesar 69,24% atau turun dibandingkan rasio BOPO per Maret 2012 yang sebesar 70,47%.

Sementara perolehan dana pihak ketiga (DPK) di kuartal I 2013 mencapai Rp48,38 triliun, atau naik 12,75% dibanding posisi yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp42,91 triliun. Saat ini BSM telah menyalurkan dana dari pihak ketiga sebesar Rp46,26 triliun. Untuk sukuk, BSM telah menyalurkan sebesar Rp3 triliun, sehingga total dana yang telah disalurkan perseroan Rp49,26 triliun. Sebagai anak usaha PT Bank Mandiri Tbk, BSM kini telah memiliki sekitar 4,4 juta nasabah di seluruh Indonesia. Total 4,4 juta nasabah itu merupakan pasar yang besar untuk melakukan penjualan produk uang elektronik (e-money) seperti e-toll card yang dimiliki induk usaha perseroan. [sylke]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…