NERACA
Jakarta– Tingkat modal, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM menerbitkan obligasi II tahun 2013 sebesar Rp1 triliun dengan tawaran kupon bunga dikisaran 8,25-9,25% per tahun, “Diharapkan dengan masa penawaran awal yang akan dilaksanakan pada 18-26 Juni 2013. Pencatatan obligasi bisa dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada 10 Juli 2013,” kata Direktur Utama PNM Parma Nataatmadja, di Jakarta, Selasa (18/6).
Menurutnya, dana yang diperoleh dari penawaran obligasi bertenor lima tahun tersebut akan digunakan sekitar 60% untuk modal kerja pembiayaan kepada usaha mikro dan kecil. Sedangkan sisanya, sebesar 40% dana dari penjualan obligasi perseroan akan dialokasikan untuk membiayai kembali sebagian pinjaman perseroan (refinancing).
Utang yang akan dibiayai kembali diperoleh dari Bank Muammalat, HSBC, Bank Permata, Bank Jabar Banten, Bank Mutiara, Bank DKI, dan Bank BNI.“Besarnya prospek dan potensi usaha menengah dan kecil membuat kami optimistis obligasi ini akan diminati investor,” ujar Parma.
Obligasi perseroan sendiri memperoleh peringkat A dari Pefindo. Bahana Securities ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi. Kata Executive Vice Presiden PNM, Bambang Siswaji, obligasi masih menjadi instrument pendanaan yang masih menarik meski kondisi pasar yang sedang belum stabil, “Obligasi masih jadi instrumen yang masih menarik, tapi harus lihat pula kondisi pasar,”tandasnya.
Prospek Pasar
Dirinya menuturkaan, tidak merasa khawatir dengan kondisi pasar karena para investor mengetahui bahwa sektor mikro tidak terpengaruh oleh gejolak finansial.\"Sekarang yang dikhawtirkan pelaku pasar seperti quantitative easing, kebijakan BBM dan neraca perdagangan yang defisit, tapi investor tahu, kalau mikro tidak terpengaruh gejolak finansial,”ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan, Direktur Bahana Securities, Novita Lubis, pihaknya optimistis penerbitan obligasi ini akan diserap oleh investor domestik. Meskipun kondisi menurun, tetapi dengan fundamental kuat obligasi ini akan terserap market.
Sebagai informasi, tahun ini PNM menganggarkan dana belanja modal sebesar Rp35 miliar. Dana tersebut berasal dari laba ditahan perseroan tahun buku 2012. \"Anggaran belanja modal tersebut memang tidak besar, hal tersebut karena biaya sendiri sebatas menyalurkan pembiayaan, jadi tidak butuh belanja modal besar,”kata Direktur Keuangan dan Operasi PNM Kemas Hasani.
Dia menyebutkan, belanja modal akan digunakan untuk membeli peralatan kantor serta menambah jaringan IT di setiap kantor cabang. Sepanjang tahun 2012, PNM membukukan pendapatan sebesar Rp860 miliar naik dibandingkan sebelumnya sebesar Rp658 miliar. Selain itu laba usaha perseroan naik menjadi Rp70 miliar dari sebelumnya Rp48 miliar.
Jumlah aset perseroan hingga 31 Desember 2012 sebesar Rp3, 8 triliun naik dari periode sebelumnya sebesar Rp3,6 triliun. Jumlah liabilitas per 31 Desember 2012 sebesar Rp3,3 triliun dari sebelumnya Rp3,1 triliun. (bani)
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…