Keluarga Kecil Berpeluang Sejahtera

Oleh: Kencana  Sari, SKM., MPH

Peneliti Balitbang Kemenkes

Bulan Juni sebenarnya cukup spesial bagi keluarga karena di bulan ini Hari Keluarga Nasional yang berpuncak pada tangggal 29 Juni. Hari Keluarga ini sebenarnya diperingati setiap tahunnya sejak 1993. Namun, tidak banyak yang mengetahui apalagi memperingati tanggal ini sebagai hari penting bagi keluarga.

Hari keluarga ke-20 ini diperingati dengan tema Hari Keluarga Kita Bangkitkan Keluarga Indonesia Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.  Tersirat besarnya keinginan agar semua elemen masyarakat peduli dan berperan aktif untuk terus menerus secara berkesinambungan dan berkelanjutan mendukung program Keluarga Berencana. Hal itu tidak lain dan tidak bukan sebagai upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk yang saat ini sudah mencapai angka 237 juta jiwa.

Berbagai kegiatan dilakukan baik oleh pemerintah dari pusat hingga daerah. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Road Show PKK-KB Kesehatan yang dilaksanakan di 4 (empat) Provinsi yaitu Gorontalo, Bangka Belitung, Jawa Timur dan Kalimantan Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan kejayaan program KB  seperti saat masa orde baru.

Program dengan dua anak cukup tidak berhenti dampak positifnya hanya pada jumlah keluarga kecil. Keberhasilan program KB juga akan berdampak pada keberhasilan pencapaian Millenium Development Goals. Paling tidak aspek kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan dimana keluarga tumbuh akan terkena dampak positifnya. Dari aspek kesehatan misalnya, dengan dua anak saja akan berkurang risiko kematian anak dan juga kematian ibu. Ditambah pula, kesempatan anak untuk tumbuh optimal akan lebih besar. Orang tua akan lebih fokus memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya.

Tentunya dengan menjaga jarak kehamilan, satu balita dalam satu keluarga akan merupakan hal yang ideal. Karena apa? Balita tersebut akan mendapat perhatian utama untuk dapat tumbuh dan berkembang. Anak lebih berkesempatan mendapat pola asuh dan asupan gizi yang baik terutama sampai usia dua tahun.

Seribu hari pertama kehidupan, sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun, merupakan masa emas tumbuh kembang anak yang akan menentukan kemampuan anak berkembang, belajar, dan tidak hanya status kesehatannya saat dewasa tetapi juga nasibnya untuk terbebas dari kemiskinan.

Apa hubungannya dengan terbebas dari kemiskinan? Padahal jauh sekali kelihatanya kesehatan anak yang masih usai dua tahun dengan kemiskinan. Keluarga kecil yang berhasil memastikan anaknya terawat dengan baik hingga usia dua tahun terbukti berdampak baik terhadap ekonomi. Tidak hanya ekonomi anak itu sendiri nantinya, tetapi juga ekonomi suatu negara.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa asuhan dan gizi yang tepat hingga usia dua tahun pertama akan  meningkatkan prestasinya dalam bidang pendidikan sehingga mampu berkompetisi dengan lingkungan dan bernasib baik mendapat perkerjaan yang menjanjikan. Selain itu juga penelitian menunjukkan kehidupan dua tahun pertama yang baik mengurangi risiko penyakit dan beban ekonomi yang ditimbulkan ketika sakit

Dengan terbebas dari penyakit, maka pengeluaran untuk berobat tereliminasi dan  produktifitas kerja tetap terjaga, Harapannya juga, beban pemerintah untuk pengeluaran kuratif melalui Jamkesmas yang dimulai tahun 2014 nanti bisa berkurang bebannya di 20-30 tahun mendatang. Lainnya, penelitian menunjukkan bahwa dua tahun pertama yang baik akan dapat meningkatkan PDB negara setidaknya 2%-3% per tahun. 

Jadi setiap keluarga jangan sampai masa seribu pertama kehidupan terlewatkan tanpa perhatian ‘spesial’serta nutrisi yang memadai. Peluang yang akan lebih mudah tercapai melalui keluarga kecil. Tanggung jawab kita juga untuk meningkatkan awareness pentingnya keluarga kecil dan sejahtera. Dengan memastikan bahwa tidak ada satu ibu hamil dan anak pun yang boleh ‘menderita’. Bersama tokoh masyarakat, kader-kader kesehatan, pemimpin daerah setempat tidak hanya bicara tetapi juga bertindak. Mari bermimpi untuk membebaskan bangsa ini dari kemiskinan, dengan memperhatikan seribu hari awal dari kehidupan.

 

 

BERITA TERKAIT

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…

BERITA LAINNYA DI

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…