Harga Jual Mobil Murah Akan Diatur Pemerintah

NERACA

Jakarta - Harga mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) belum dirilis oleh pemerintah. Kementerian Perindustrian akan menyiapkan patokan harga mobil murah. Sebelumnya sempat beredar harga mobil ini akan ada dalam rentang Rp 80-120 juta. Rencananya juknis sudah bisa terbit akhir bulan Juni 2013.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku sudah menyiapkan draft petunjuk teknis (juknis) dari Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2013 tentang barang kena pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah. Juknis tersebut masih dalam pembasan dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.

Hidayat berjanji akhir bulan ini, patokan harga mobil murah sudah bisa terbit sehingga, LCGC sudah bisa diproduksi dan dipasarkan oleh para produsen yang membuatnya.\"Ada pedoman harga tapi memberi fleksibilitas terhadap perubahan (teknologi) karena mau mengadopsi teknologi baru. Di kemudian hari,\" kata Hidayat di Jakarta, Senin (17/6).

Menurutnya, ia tak akan memberikan patokan harga yang ketat terhadap produsen mobil LCGC. Harapannya agar para produsen tak hanya terpaku dengan batasan harga tapi mengabaikan aspek perkembangan teknologi dan keselamatan.\"Dulu Anda naik mobil nggak pakai airbags, sekarang kalau nggak pakai airbag nggak safety. Begitu juga kalau emisi, kalau Anda nggak pakai carbon emisi, secara lingkungan dianggap nggak mendukung. Jadi mulai nggak laku,\" katanya.

Hidayat berjanji semua formula dari juknis tersebut tak mengakomodir keuntungan atau kepentingan kelompok atau produsen tertentu saja. Namun menurutnya, juknis LCGC akan mementingkan banyak pihak.\"Draftnya sudah ada tapi kan belum final. Saya nggak berani ngomong,\" katanya.

Sebelumnya Pemerintah resmi mengeluarkan PP Nomor 41 Tahun 2013 tentang insentif pajak barang mewah (PPnBM) bagi produksi mobil ramah lingkungan. Dengan potongan pajak ini, mobil-mobil dengan kapasitas di bawah 1.200 cc dan memiliki konsumsi bahan bakar minyak setidaknya 20 km per liter dapat dipasarkan lebih murah dengan perkiraan harga di bawah Rp 100 juta.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…