Realisasi Penurunan Lot Saham Masih Terhambat

NERACA

Jakarta- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku akan mengupayakan penyelesaian peraturan terkait penurunan jumlah saham dalam satu lot pada akhir tahun 2013. \"OJK sudah sependapat dengan Bursa bahwa itu hal yang positif. Namun saat ini dalam tahap proses penyusunan peraturan. Targetnya akhir 2013 peraturannya paling tidak sudah terlaksana.\" kata Kepala Eksekutif OJK untuk Pasar Modal, Nurhaida di Jakarta, Rabu (11/6).

Menurutnya, selain penyusunan peraturan, OJK juga mencermati pro kontra hal tersebut dan bagaimana implemantasinya di pasar. Karena dengan adanya perubahan jumlah saham ini juga akan berkaitan dengan sistem yang berjalan di perusahaan efek maupun di Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri. Karena itu, lanjut dia, saat ini masih dalam tahap proses pembuatan  peraturan. \"Ini memang akan menjadi peraturan Bursa, tapi tentu perlu mendapat persetujuan OJK. Kita juga sedang lihat bagaimana pro cons-nya.\" ucapnya.

Terjadinya penurunan jumlah lot dari 500 lembar menjadi 100, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan nilai perdagangan di Bursa karena akan semakin banyak pihak yang dapat melakukan transaksi. Karena itu, penurunan jumlah saham dalam satu lot tentu akan mendukung likuiditas pasar.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito pernah mengatakan, secara prinsip pelaksanaan penurunan lot saham tidak ada masalah,  namun masih menunggu persetujuan final dari OJK. Hanya saja, dari anggota bursa dan beberapa pihak seperti PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan vendor tentu perlu menyiapkan dan membutuhkan waktu untuk melakukan pembaharuan sistem.

BEI pun menargetkan aturan soal penurunan lot saham bisa selesai pada semester pertama 2013, sehingga diharapkan dapat efektif akhir tahun. BEI akan mendahulukan penerbitan aturan ini sebelum aturan lain seperti peraturan perdagangan derivatif. \"Itu tinggal menanti persetujuan final dari OJK, secara prinsip OJK setuju, tapi tetap saja melewati proses administrasi dan tata caranya,” ucapnya.

Mengenai perubahan ini, pihak otoritas akan mensosialisasikan dan melakukan edukasi kepada investor dan masyarakat luas. Sebab, tujuan penurunan besaran lot saham adalah untuk lebih meningkatkan jumlah investor ritel di BEI. Selain itu, juga akan lebih terjangkau bagi masyarakat ritel atau individu untuk memiliki jumlah saham lebih banyak, sekaligus dapat melakukan diversifikasi kepemilikan saham. Kendatipun demikian, sejauh ini tidak ada rumusan linear yang dapat membuktikan likuiditas saham akan meningkat jika jumlah saham dalam lot turun. (lia)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…