Tingkatkan kapasitas produksi, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk menganggarkan belanja modal atau capex tahun ini sebesar Rp 33 miliar. Rencananya, penggunaan dana tersebut untuk peningkatan kapasitas produksi mesin SCR untuk batang kawat tembaga serta untuk modernisasi mesin dan peralatan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (11/6).
Predir PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. Kunio Ino mengatakan, moderinisasi mesin dilakukan terkait rencana pembangunan nasional yang akan membangun sejumlah Proyek infrastruktur yang pelaksanaannya telah disetujui pemerintah dan penambahan kapasitas juga dilakukan pada mesin pilin untuk kawat tembaga hingga naik sebesar 20% pada 2013.
Kata Kunio Ino, dengan rencana peningkatan investasi tersebut diharapkan omset penjualan naik 35% dan laba tumbuh 30% dibandingkan tahun 2012. Menurutnya, saat ini perdagangan luar negeri atau ekspor cukup bagus. Kendala hanya pada harga yang semakin kompetitif, “Untungnya pelangganan perseroan sudah sangat loyal dan tetap konsekwen pada mutu sehingga dalam transaksi mereka tetap memberi keuntungan,”ungkapnya.
Bidik Pasar Baru
Lanjutnya, saat ini perseroan masih terus mencari peluang pasar yang baru. Perseroan sudah membidik penjualan aluminium rod ke ASEAN, Australia dan ke Asia Selatan dan prosesnya saat ini berjalan baik kendatipun persaingan harga cukup ketat. Untuk pasar ekspor ke Afrika dan Amerika terkendala oleh ongkos pelayaran yang sangat tinggi sehingga sulit bersaing dengan supplier lain yang lebih dekat dengan negara itu.
Dia menambahkan, harga bahan baku masih fluktuatif disebabkan oleh permainan spekulan besar serta pengaruh harga SHE China terhadap harga LME London. Disamping itu, perseroan juga mengeluhkan kendala keterbatasan kapasitas pasok aluminium ingot dari supplier domestik (PT Inalum).
Kemudian hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) menyetujui tidak membagikan dividen, karena untuk meningkatkan tambahan investasi. Diharapkan volume pasokan bahan baku kabel aluminium dari PT Inalum dapat terus ditingkatkan, karena saat ini perseroan masih tergantung bahan baku impor yang mencapai 70% dari kebutuhan nasional. Sebagai informasi, sepanjang tahun 2012 perseroan berhasil meningkatkan total penjualan sebesar US$ 692 juta dengan laba bersih US$2,65 juta. Angka penjualan berikut laba meningkat sedikit dibanding penjualan dan laba pada 2011. (fb)
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…
Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…
Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…