BTN Bidik DPK Rp6 Triliun dari Nasabah Premium - Buka Cabang Prioritas di Yogyakarta

NERACA

Yogyakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengincar pertambahan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari nasabah kelas premium sebesar Rp6 triliun. Untuk mencapai target itu, Bank BTN menambah cabang BTN Prioritas menjadi 20 outlet sampai akhir tahun 2013.
“Pembukaan cabang BTN Prioritas ke-14 di Yogyakarta ini diyakini bisa mendongkrak perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK). Potensi nasabah kaya di Yogyakarta sangat besar,” ujar Direktur BTN Irman Alvian Zahiruddin disela peresmian BTN Prioritas di kantor cabang Yogyakarta, Rabu (6/6).

Menurut Irman, Yogyakarta menjadi pilihan BTN untuk pengembangan layanan BTN Prioritas karena perputaran uang di kota Gudeg tersebut sangat besar. Setelah Yogyakarta, BTN Prioritas akan dibuka di Solo, Pekanbaru, Batam, Balikpapan, Banjarmasin dan Denpasar. “Kita juga berencana membuka di Pondok Indah, Jakarta. Potensi nasabah kaya sangat besar di daerah itu,\" jelas Irman.
Irman mengungkap, hingga akhir Maret 2013 total dana yang berhasil dihimpun BTN Prioritas mencapai Rp1,9 triliun. Sampai akhir tahun dia optimistis dana yang bisa didapat mencapai Rp6 triliun. \"Kita juga akan menggarap potensi fee based dari nasabah kaya ini,” terang dia.

Saat ini, imbuh Irman, Bank BTN sudah bekerja sama dengan tiga perusahaan asuransi untuk menawarkan bancassurance kepada nasabah. Dengan total nasabah BTN yang mencapai 6 juta, potensi fee based income dari produk bancassurance sangat besar.
Irman mengaku, posisi loan to deposit ratio (LDR) perseroan yang mencapai 102% membuat manajemen harus mencari berbagai strategi untuk menambah pendanaan kredit. Terlebih kredit perseroan ditargetkan tumbuh sekitar 25-30%. \"Pencarian dana murah wajib dilakukan agar bunga kredit yang dibebankan kepada debitor tidak terlalu tinggi,” paparnya.

Dia menyebut, selama ini BTN menerbitkan corporate bond untuk menutupi kekurangan pendanaan kredit. Namun, kendalanya bunga corporate bond cukup tinggi, sehingga BTN harus memberikan bunga kredit kepada nasabah di atas bunga corporate bond tersebut. \"Kalau dana murahnya lebih banyak kan, bunga ke nasabag juga akan lebih murah,\" tegas Irman.

Irman mengutarakan, pembukaan outlet BTN Prioritas adalah untuk memberikan layanan yang berbeda dengan sentuhan lebih khusus kepada nasabah dengan segmen tertentu. BTN Prioritas memiliki kelebihan dibanding dengan produk sejenis yang ditawarkan bank lain. Tidak ada biaya administrasi keanggotaan dalam BTN Prioritas ini, sehingga nasabah Bank BTN yang masuk menjadi anggota BTN Prioritas tidak perlu khawatir saldonya akan berkurang. Nasabah dapat memanfaatkan ruang yang di desain khusus untuk bertransaksi, pertemuan dan diskusi bersama klien atau kolega bisnis di BTN Prioritas.

Sampai akhir Maret 2013, Bank BTN telah memiliki 3 Kantor Wilayah, 65 Kantor Cabang, 223 Kantor Cabang Pembantu, 479 Kantor Kas, 50 Unit Usaha Syariah, dan 2.922 outlet Kantor Pos Online. Perseroan juga telah memiliki 1.499 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan lebih dari 40.000 ATM yang terkoneksi dengan jaringan ATM Link, Bersama dan Prima. Bank BTN juga telah dilengkapi dengan kantor layanan prioritas sebanyak 13 kantor yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Hingga akhir Maret 2013 BTN membukukan aset sebesar Rp120,178 triliun atau tumbuh 31,60% dari posisi yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp91,317 triliun. Sementara dari sisi kredit mengalami pertumbuhan dari Rp66,482 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp88,511 triliun pada 31 Maret 2013.

Dana Pihak Ketiga Perseroan tumbuh dari Rp64,692 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp87,087 triliun pada tahun 2013. Dana Phak Ketiga Bank BTN pada tahun 2013 pertumbuhannya mencapai 34,62%. Laba bersih Bank BTN triwulan I/2013 tercatat sebesar Rp334 miliar atau tumbuh lebih baik dibanding posisi yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp313 miliar. [kam]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…