IHSG Berupaya Balik Arah Ke Zona Hijau

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Selasa sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat 1,01% ke 5.021,61. Dengan dukungan saham unggulan, IHSG dapat berada di atas level 5.000 lagi. Penguatan indeks ditopang aksi beli investor terhadap saham-saham unggulan yang sudah terdiskon.

Tercatat penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor konsumen hingga 2,04% disusul saham sektor industri dasar 1,3%. Sementara pelemahan hanya terjadi pada saham sektor properti 1,3%. Indeks Lq45 naik 1,5%, indeks JII mendapatkan 1,7%, indeks ISSI meraih 1,2%, IDX30 naik 1,6% dan indeks SMinfra18 naik 0,7%.

Berikutnya pada perdagangan Rabu, indeks BEI diproyeksikan bergerak dengan tren menguat dipicu positifnya laporan keuangan emiten. Sementara volume perdagangan mencapai 7,5 miliar saham senilai Rp7,9 triliun. Investor asing mengalami net sell Rp985,3 miliar. Indeks mendapat dukungan dari 385 saham dengan 155 saham menguat. Namun juga 137 saham melemah dan 93 saham stagnan.

Saham yang menopang penguatan seperti saham UNVR naik Rp2.250 ke Rp31.300, INTP naik Rp1.150 ke Rp23.900, CMNP naik Rp725 ke Rp3.675, LPPF naik Rp700 ke Rp12.750, PTBA naik Rp700 ke Rp12.650, GMTD naik Rp650 ke Rp10.150, UNTR naik Rp550 ke Rp16.600, GGRM naik Rp500 ke Rp53.650, HEXA naik Rp400 ke Rp5.200. Sementara saham yang lebih rendah seperti saham MYOR tergelincir Rp700 ke Rp33.500, DVLA turun Rp450 ke Rp3.625, AMRT lebih rendah 200 ke rp6.800, MAPI turun Rp200 ke Rp8.250, ROTI melemah Rp200 ke Rp8.400, AMFG terpangkas 150 ke Rp7.050.

Pada perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup terkoreksi 18 poin akibat aksi jual investor. Alhasil, indeks BEI ditutup pada level 4.952,390 atau turun 18 poin (0,38%). Indeks sempat menyentuh level tertingginya yakni di level 5.019,279. Sedangkan level terendahnya berada di 4.936,563. Sementara indeks LQ45 tercatat di level 823,711 atau mengalami penurunan tipis 0,021 poin.

Sebanyak 142.889 transaksi terjadi di perdagangan sesi pertama. Dimana mencapai volume 4,8 miliar senilai Rp 4,2 triliun. Tercatat 74 saham bergerak naik, 188 saham turun dan 72 saham stagnan. Sektor konstruksi yang mengalami penurunan paling tajam. Diikuti oleh sektor consumer goods dan infrastruktur.

Bursa saham di kawasan Asia lainnya rata-rata masih berada di zona negatif. Perdagangan juga terlihat kurang bersemangat pada sesi pertama. Nilai tukar rupiah sendiri masih berada di level Rp 9.795/US$ atau masih tak bergerak dari pembukaan pagi tadi. Sejumlah saham yang menjadi penggerak bursa hingga siang ini antara lain BBCA (+1.01%), BMRI (+1.04%), DNET (+23.81%), ASII (+0.71%), dan CMNP (+24.58%). Sementara itu, saham-saham yang menjadi pemberat bursa hingga siang ini antara lain TLKM (-1.32%), MYOR (-7.16%), INVS (-11.21%), KLBF (-2.10%), dan BBRI (-0.58%).

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 17,56 poin atau 0,35% ke posisi 4.988,92, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 1,8 poin (0,22%) ke level 825,51, “Secara teknikal, beberapa saham domestik menunjukkan area jenuh jual, kondisi itu membuat indeks BEI kembali menguat,\" kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada.

Reza Priyambada menambahkan, saham-saham domestik yang berada dalam area jenuh jual itu akan mendorong pelaku pasar saham di dalam negeri untuk kembali mengakumulasi, namun perlu juga mencermati sentimen yang ada. Sementara itu, analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menambahkan tekanan jual saham mulai mereda menyusul kembali naiknya saham-saham domestik, namun diproyeksikan indeks BEI masih dalam tren pelemahan. \"IHSG BEI masih cukup sulit mengalami \'rally\' besar. Karena itu, indeks BEI diperkirakan bergerak di kisaran 4.907-5.025 poin,”ujarnya.

Menurutnya, deflasi sebesar 0,03% periode Mei 2013 yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) cukup memberi sentimen positif bagi pasar saham domestik, akan tetapi pasar masih dibayangi oleh ketidakpastian akan masalah kebijakan BBM bersubsidi. Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng perdagangan Selasa dibuka menguat 9,47 poin (0,04%) ke level 22.291,66, indeks Nikkei-225 naik 39,89 poin (0,30%) ke level 13.310,05, dan Straits Times melemah 21,97 poin (0,66%) ke posisi 3.269,05. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…