BPS Mengingatkan Neraca Perdagangan dengan Thailand - Terus Alami Defisit

NERACA

Jakarta – Beberapa waktu terakhir, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan yang besar dengan Thailand. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pada April 2013, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan sebesar US$556 juta. “Impor Indonesia dari Thailand didominasi oleh kendaraan,” kata Kepala Sub-Direktorat Impor, Direktorat Distribusi, BPS Rina Sulastri kepada Neraca, Senin (3/6). Besarannya impor kendaraan Indonesia dari Thailand pada April 2013 adalah sebesar US$1,011 miliar. Padahal defisit perdagangan Indonesia dengan Thailand hanya separuh nilai tersebut. Jadi, jika impor kendaraan dari Thailand dikurangi separuhnya saja, maka neraca perdagangan Indonesia terhadap Thailand tidak lagi defisit.

Nilai impor kendaraan dari Thailand terus menumpuk. Besarnya impor kendaraan Januari sampai April 2013 adalah senilai US$3,771 miliar. Jenis barang impor Indonesia dari Thailand terbesar kedua, setelah kendaraan, adalah mesin-mesin pesawat mekanik. Namun nilai impornya jauh lebih rendah. Pada periode Januari sampai April 2013, nilai impor barang-barang jenis ini sebesar US$1,061 miliar atau kurang dari sepertiga nilai impor kendaraan.

Beberapa jenis barang lain yang diimpor Indonesia dari Thailand tidak berandil besar dari segi nilai. Misalnya impor plastik dan barang dari plastik pada periode Januari sampai April 2013 adalah senilai US$635 juta. Impor gula dan kembang gula senilai US$366 juta. Impor bahan kimia organik senilai US$297 juta. Sementara impor mesin/peralatan listrik senilai US$257 juta dan impor benda-benda dari besi dan baja senilai US$214 juta. Impor minyak atsiri, kosmetik, dan wangi-wangian senilai US$79 juta, sementara impor serat stafel buatan US$73 juta. Impor karet dan barang dari karet senilai US$62 juta. Impor barang-barang lainnya yang belum disebut senilai US$648 juta.

Surplus di Asean Tergerus

Dengan defisit neraca perdagangan Indonesia terhadap Thailand pada April 2013 sebesar US$556 juta, membuat neraca perdagangan Indonesia terhadap Asean pada periode yang sama menjadi defisit sebesar US$279 juta. Defisit neraca perdagangan Indonesia terhadap Thailand sepanjang Januari sampai April 2013 adalah sebesar US$1,938 miliar. Dalam periode yang sama, neraca perdagangan Indonesia terhadap Asean mengalami surplus sebesar US$450,3 juta. Defisit perdagangan dengan Thailand telah menggerus surplus perdagangan Indonesia dengan Asean. Jika tidak terjadi defisit dengan Thailand, maka surplus neraca perdagangan pada catur wulan pertama di tahun 2013 ini bisa lima kali lipat dari yang terjadi sekarang. [iqbal]

BERITA TERKAIT

Urgensi Literasi Digital, Masyarakat Makin Sadar Penipuan di Ruang Digital

Urgensi Literasi Digital, Masyarakat Makin Sadar Penipuan di Ruang Digital NERACA Trenggalek – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkolaborasi…

Kemenparekraf : Perputaran Ekonomi Saat Lebaran Capai Rp369,8 Triliun

  NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan, potensi perputaran ekonomi yang terjadi selama libur Lebaran 2024…

ASN Pindah ke IKN Mulai Agustus 2024

  NERACA Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, ASN pindah ke Ibu Kota Nusantara…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Urgensi Literasi Digital, Masyarakat Makin Sadar Penipuan di Ruang Digital

Urgensi Literasi Digital, Masyarakat Makin Sadar Penipuan di Ruang Digital NERACA Trenggalek – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkolaborasi…

Kemenparekraf : Perputaran Ekonomi Saat Lebaran Capai Rp369,8 Triliun

  NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan, potensi perputaran ekonomi yang terjadi selama libur Lebaran 2024…

ASN Pindah ke IKN Mulai Agustus 2024

  NERACA Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, ASN pindah ke Ibu Kota Nusantara…