Targetkan Dana Premi Rp9 Miliar - Pan Pacific Masuk Ke Saham Syariah

NERACA

Jakarta-Seiring diluncurkannya unit usaha syariah, PT Pan Pacific Insurance mengaku akan memilih saham-saham syariah untuk pengelolaan dana premi atas unit usaha tersebut. “Beda dengan konvensional, selama ini untuk di saham misalnya, dana konvensional bisa ditempatkan di saham apa saja. Tapi untuk unit syariah begitu dapat dana baru harus diinvestasikan ke saham-saham syariah.\" kata Kepala Divisi Syariah, Muhamad Ali di Jakarta, Senin (3/5).

Menurutnya, selama ini pengelolaan dana premi secara konvensional pada deposito sebesar 80%, sedang sisanya pada saham dan properti. Ditargetkan, di tahun pertama perusahaan dapat memperoleh dana premi sebesar Rp9 miliar dari pendirian unit usaha syariah ini. Adapun nasabah yang dibidik, yaitu nasabah yang telah ditangani oleh asuransi komersial melalui cabang maupun agen. Namun, di tiga bulan pertama ini, unit usaha syariah baru akan dioperasikan di kantor pusat.

Gandeng BPR

Ke depan, kata dia, perusahaan akan memperluas jangkauannya dengan mendirikan agen dan kerja sama dengan bank perkreditan rakyat (BPR). “Polis pertama sudah dimulai kemarin dengan bank BPR Syariah. Sementara agen secara resminya baru satu, yaitu di pusat. Sampai dengan akhir tahun targetnya 10-15 agen, saat ini kami juga sedang menjajaki sekitar 5 broker dan bank BPR sekitar 3-5.” jelasnya.

Pengembangan unit usaha syariah, lanjut dia, dilakukan untuk menjaring lebih banyak klien, di mana dalam grup perusahaan saat ini terdapat perusahaan pembiayaan berbasiskan syariah. Selain itu, potensi syariah di pasar juga terbilang sangat besar. Sayangnya, dalam industri belum diaktualkan dan disinergikan dengan produk syariah yang dikembangkan berdasarkan kondisi pasar.

Wakil Presiden Direktur Pan Pacific, Junaidi mengatakan, modal yang disetor untuk pendirian unit usaha syariah ini yaitu sebesar Rp25 miliar yang diperoleh dari pemegang saham. Nilai tersebut sesuai dengan batas modal minimum unit usaha asuransi berbasis syariah sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah No.81/2008 tentang penyelenggaraan usaha perasuransian.

Senada dengan Ali, pengelolaan dana premi untuk unit usaha ini akan ditempatkan pada instrumen syariah. Saat ini sebagian besar dana premi yang diperoleh perusahaan secara konvensional dikelola dalam bentuk deposito perbankan. “Asuransi perlu dana likuid, di samping adanya aturan mengenai perasuransian. Hampir seluruhnya di perbankan, hanya sekitar 5% dana yang kami tempatkan pada obligasi negara.” ucapnya.

Hingga kuartal pertama tahun ini, kata dia, Pan Pacific telah memperoleh dana premi sebesar Rp99 miliar dari target Rp400 miliar di akhir tahun 2013. Pencapaian tersebut mayoritas dikontribusikan dari asuransi kendaraan bermotor yang mencapai 65%, sedang selebihnya berasal dari lini asuransi kesehatan dan cargo. (lia)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…