ANZ Perkirakan Nasabah Kaya Naik 6 Kali Lipat

NERACA

Jakarta  - Direktur Perbankan Ritel ANZ, Anthony Soewandy, memperkirakan bahwa pertumbuhan nasabah kaya akan terus meningkat di Indonesia. \"Saat ini nasabah makmur jumlahnya mencapai 9,1 juta jiwa dan delapan tahun kedepan nasabah kaya ini akan meningkat 6 kali lipat,\" Ujar Anthony di Jakarta, Rabu (29/5)

Lebih lanjut Anthony menambahkan akan terjadi peningkatan transaksi pada bisnis produk wealth management di sektor perbankan.\"Ini indikasi bagus untuk sektor wealth management. Peranan investor asing terhadap market Indonesia sudah tidak sebagus setahun sebelumnya,\" kata Anthony. Sementara dari sisi bisnis, Anthony melanjutkan, pada April lalu, bisnis wealth management ANZ tumbuh 600% dengan jumlah nasabah mencapai 2.500 orang.

Anthony mengatakan, dirinya baru saja menemukan data yang bagus dari Boston Consulting Group (BCG) terkait pertumbuhan nasabah di segmen affluent. \"Ternyata potensinya sangat besar, akan banyak sekali bank yang mau berkecimpung di sektor ini,\" tutur Anthony.

Lalu, dana yang dikelola ANZ dari seluruh nasabah yang berjumlah 12 ribu saat ini mencapai Rp15 triliun. ANZ mengharapkan dapat tumbuh 25-39 persen per tahun. Sedangkan dari komposisi portofolio, porsi terbesar masih berada di sektor deposito, disusul reksadana, bancassurance, dan obligasi .

Sepanjang kuartal pertama tahun ini aset Bank Indonesia tumbuh 4,66% menjadi Rp29,72 triliun dibandingkan dengan aset perseroan pada akhir periode Desember 2012 yang mencapai Rp28,39 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung oleh perolehan laba bersih yang mengalami kenaikan 58,34% dari Rp166,48 miliar di kuartal I tahun 2012 menjadi Rp263,62 miliar di kuartal I tahun 2013.

Laba perseroan juga alami peningkatan yakni menjadi Rp 461,77 miliar dari tahun sebelumnya dikuartal yang sama sebesar Rp 408,55 miliar. Selain itu beban operasional selain bunga bersih yang turun menjadi Rp101,41 miliar dari sebelumnya Rp186,57 miliar di kuartal I tahun lalu turut memberi kontribusi.

Sementara, tingkat rasio NPL net perseroan tercatat naik menjadi 0,80% dari sebelumnya 0,07%, ROA naikmenjadi 4,96% dari 3,17%, ROE naikmenjadi 26,16% dari 20,73%, NIM naik menjadi 7,08% dari 6,55%, sedangkan untuk BOPO turun menjadi 84,30% dari 86,61%, dan LDR turun menjadi 95,82% dari 99,22%.

BERITA TERKAIT

Komposisi Besaran Iuran Pensiun Dibawa Ke Meja Presiden

NERACA   Jakarta – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengadakan pertemuan dengan lembaga-lembaga seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Koordinator…

Premi Asuransi Generali Tumbuh 9,5%

  NERACA   Jakarta - Di tengah pelambatan ekonomi kuartal pertama ini, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) masih mencatat…

Lotte Mart - Equity Life Luncurkan Program Lotte Sehat

NERACA Jakarta - Program Lotte Sehat adalah program kerja sama antara PT Equity Life Indonesia dengan salah satu perusahaan retail terbesar…

BERITA LAINNYA DI

Komposisi Besaran Iuran Pensiun Dibawa Ke Meja Presiden

NERACA   Jakarta – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengadakan pertemuan dengan lembaga-lembaga seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Koordinator…

Premi Asuransi Generali Tumbuh 9,5%

  NERACA   Jakarta - Di tengah pelambatan ekonomi kuartal pertama ini, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) masih mencatat…

Lotte Mart - Equity Life Luncurkan Program Lotte Sehat

NERACA Jakarta - Program Lotte Sehat adalah program kerja sama antara PT Equity Life Indonesia dengan salah satu perusahaan retail terbesar…