Kresna Securities Bidik Transaksi Efek Rp 40 Triliun

NERACA

Jakarta–Terus meningkatnya kapitalisasi pasar modal seiring dengan derasnya dana asing yang masuk menjadi peluang optimis bagi PT Kresna securities bisa meningkatkan transaksi lebih besar lagi. Tak ayal, tahun ini perseroan menargetkan transaksi efek sebesar Rp40 triliun.

Direktur Utama Kresna Securities, Michael Steven mengatakan, perolehan tersebut naik 95% jika dibandingkan perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp20,55 triliun, “Tahun ini transaksi efek kita targetkan bisa capai Rp40 triliun,” katanya di Jakarta, Selasa (28/5).

Dirinya menegaskan, target tersebut diyakini bisa dicapai mengingat hingga kuartal pertama 2013 perseroan mencatat nilai transaksi sekitar Rp9,56 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi per bulannya sebesar Rp2,39 triliun. Tahun ini perseroan menargetkan rata-rata nilai transaksi efek sebesar Rp3 triliun sampai dengan Rp4 triliun per bulan. ”Kami pihak manajemen yakin mampu melayani nilai transaksi yang lebih banyak tahun ini,” jelasnya.

Menurutnya, pasar modal saat ini sedang bagus-bagusnya, sehingga tak sedikit investor melakukan transaksi setiap harinya. Selain itu, guna meningkatkan edukasi pasar modal dan mengoptimalkan online trading. PT Kresna Securities bersama Online Trading Academy (OTA) kembali menggelar edukasi pemanfaatan online trading.

bekerjasama dengan Kresna Securities gelar “Star Traders Market Timing Workshop” di Asembly Hall Plaza Bapindo, Jakarta, pada 28-30 Mei 2013. Dalam acara ini, OTA menghadirkan instriktur terbaik asal Amerika dari 2009 hingga 2011, yakni Jeff Manson dan Fulkerson.

Kata Michael Steven, tujuan dari penyelenggaraan acara ini dilakukan untuk memberikan pembekalan calon investor maupun yang sudah menjadi investor terkait kiat-kiat khusus trading di pasar modal, sehingga dapat menjadi pemenang dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar ketimbang investasi lain di luar pasar modal.“Ada beberapa investor mengatakan ke saya telah meninggalkan bisnisnya, seperti jualan emas dan lain-lain karena sudah handal bermain di pasar modal,” jelasnya.

Dia menjelaskan, pasar modal menjadi sangat dinamis karena pemain-pemain didalamnya tidak hanya pemodal kecil, tetapi juga pemain besar seperti investor-investor institusi, yakni Dana Pensiun, Jamsostek dan lain-lain. “Nah, dalam workshop ini, nantinya peserta diajarkan bagaimana menjadi pemenang agar dananya tidak diambil investor lain,”ujarnya. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…