Penyebab Keramik Menggelembung, Retak dan Pecah

Pemilik rumah, mungkin sering bertanya-tanya kenapa lantai kramik mereka seringkali mengalami masalah seperti mengelembung, retak dan pecah, akibatnya lantai rumah pun menjadi tak sedap dipandang mata, bukan itu saja lantai seperti itu juga terkadang bisa membahayakan penghuni rumah.

Masyarakat awam mungkin seringkali bertanya-tanya, apa sih yang menyebabkan lantai keramik dapat menggelembung bahkan sampai retak dan pecah. Jawabannya, terdapat banyak hal yang bisa menyebabkan mengapa lantai keramik bisa seperti itu. Berikut ini adalah ulasan mengenai penyebabnya, sebelum terjadi hal-hal yang tak diinginkan ada baiknya Anda perhatikan hal-hal di bawah ini.

Pertama, mungkin karena perekat keramik seperti semen yang digunakan tak dapat berfungsi dengan baik. Itu dikarenakan kualitas adukan semen dan pasir tidak seimbang perbandingannya hingga kemarik pun tak dapat menyatu dengan baik pada semen dan pasir.

Sebelum proses pemasangan, keramik baiknya direndam terlebih dahulu di dalam air selama kurang lebih 1 jam agar emen dapat dengan mudah melekat pada keramik tersebut. Tetapi, beberapa keramik berkualitas bagus tidak perlu melalui proses ini, karena mereka dapat menyatu dengan baik tanpa itu semua.

Kedua, pertemuan atau sambungan antara satu keramik dengan keramik yang lainnya. Biasanya tukang yang memasang keramik tersebut, setelah keramik yang sudah dipasang dalam keadaan setengah kering akan mengisi nat tersebut dengan semen yang dicampur air (adukan semen-air ini lebih encer jika dibandingkan dengan adukan semen-air untuk keperluan lain).

Nah, karena pengerjaan tukang bangunan yang sembrono, terburu-buru ataupun karena memang kurang berpengalaman, maka nat ini tidak sepenuhnya terisi oleh semen. Dan akhirnya mengakibatkan rusaknya keramik.

Ketiga, bagian bawah keramik tersebut kondisinya terlalu basah, lembap serta berjamur. Mungkin saja terdapat rongga yang terisi oleh air di bawahnya. karena lapisan semen di bawah keramik yang tidak rata oleh tukang yang tidak berpengalaman.

Karena permukaan tanah di bawah keramik tersebut memang turun. Biasanya terjadi pada daerah yang memang kondisi tanahnya labil atau bisa jadi pada daerah tersebut pernah terjadi bencana alam seperti gempa, atau, lantai keramik tersebut pernah terkena banjir, dan mengakibatkan tanah dan lapisan semen di bawahnya menjadi turun.

Keempat, karena pemuaian cuaca yang berubah dari cuaca dingin ke cuaca panas. Pada keramik kualitas buruk, memang tidak tahan terhadap kondisi ini dan akan lebih mudah untuk retak, menggelembung ataupun pecah.

BERITA TERKAIT

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…

BERITA LAINNYA DI Hunian

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…